Global-News.co.id
Nasional Politik Utama

Masuk Jajaran Ketua Tanfidziyah PBNU, Gus Yahya Ungkap Dalih Pilih Khofifah

Gubernur Jatim sekaligus Ketua PBNU Khofifah Indar Parawansa (dua kiri) menerima kenang-kenangan dari Ketua Umum PBNU Gus Yahya (kanan) didampingi Sekjen PBNU Gus Ipul di sela silaturahmi PBNU dan PWNU se-Indonesia dalam rangka Harlah Ke-96 NU di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Rabu (16/2) malam.

SURABAYA (global-news.co.id) – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Kiai Haji Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menegaskan, NU perlu peran Khofifah Indar Parawansa karena memiliki kemampuan sebagai seorang teknokrat.

“Itu alasan saya mengapa memilih Khofifah Indar Parawansa sebagai perempuan pertama yang masuk jajaran Ketua Tanfidziyah PBNU,” ujar Gus Yahya ditemui usai Silaturahim Harlah Ke-96 NU di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Rabu (16/2) malam.

Ia mengaku, memilih Khofifah, termasuk Alissa Wahid, di struktural PBNU bukan karena masalah gender, tetapi lebih ke kualitas dan kebutuhan peran keduanya.

“Kalau ada yang lebih baik dari Mbak Khofifah, mungkin dia tidak saya ajak masuk. Bagi yang mempertanyakan kualitasnya, cari yang lebih baik dan tunjukkan ke saya. Tapi, saya yakin di Indonesia tak ada yang lebih teknokrat dari dia,” ucapnya.

Ketum PBNU menginginkan di tubuh ormas yang saat ini dipimpinnya bisa diurus laksana pemerintahan sehingga diperlukan kecakapan teknokrasi.

Ia mengenang saat menjadi juru bicara Presiden Gus Dur beberapa tahun lalu, yang sampai sekarang tak berani ditanyakan alasan memilih Khofifah langsung terjun ke eksekutif, bahkan sampai menjadi menteri.

Selain menjadi menteri di era Presiden Gus Dur, Khofifah juga pernah dipercaya Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Sosial, lalu sekarang menjabat sebagai Gubernur Jatim.

Ia juga akan meminta Khofifah berkeliling ke seluruh PWNU se-Tanah Air untuk mengajar tentang pendidikan teknokrasi kepada seluruh pengurus, baik di tingkat provinsi maupun cabang.

“Tapi, sebelum ke luar provinsi, tolong ajarkan tentang teknokrasi di tubuh PWNU Jatim. Setelah tingkat provinsi, kemudian cabang-cabang,” kata Gus Yahya.

“Sekali lagi, saya minta Bu Khofifah sebagai ketua untuk mengajarkan tentang bagaimana mengelola dan membangun teknokrasi di tubuh NU,” katanya.

Di sisi lain, pada kesempatan tersebut turut hadir sejumlah pengurus tanfidziyah, rais syuriah PBNU maupun Ketua PWNU se-Tanah Air.

Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul menjelaskan, rangkaian Harlah NU puncaknya digelar di Kabupaten Bangkalan, Madura, yang dipilih karena menjadi tanah kelahiran Kiai Haji Syaichona Kholil. (ntr, ins)

 

baca juga :

Madura United, Jaga Kondisi Tubuh – Latihan Tetap Jalan

Redaksi Global News

Walikota Eri Optimistis Sekolah Internasional Ikut Pengaruhi Kualitas Pendidikan Surabaya

Redaksi Global News

Gubernur Khofifah Tinjau Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 bagi Imam, Muadzin dan Marbot di Masjid Al- Akbar

Titis Global News