Global-News.co.id
Kesehatan Metro Raya Utama

Kota Surabaya Bakal Satukan Kader Posyandu hingga Lingkungan

Kader Ibu Pemantau Jentik (Bumantik) melalukan pemeriksaan sarang nyamuk guna cegah DBD di perkampungan Keputih, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya, beberapa waktu lalu.

SURABAYA (global-news.co.id) – Kader dari berbagai bidang mulai dari posyandu, pemantau jentik hingga lingkungan di Kota Surabaya, Jatim, bakal disatukan menjadi satu kesatuan sebagai upaya menghilangkan sekat perbedaan antarkader.

Walikota Surabaya Eri Cahyadi, Selasa (22/2), mengatakan, banyaknya kader di Surabaya yang berkecimpung pada masing-masing bidang, justru berpotensi menimbulkan persaingan. “Saya ingin menghilangkan sekat perbedaan antarkader itu,” katanya.

Ia menyebut, kader di Surabaya selama ini bertugas membantu pemkot dan terbagi dalam berbagai bidang, mulai dari Kader Bumantik, Kader Posyandu, hingga Kader Lingkungan. Bahkan, di antara mereka ada yang masih aktif dan tidak.

“Inilah tugasnya Kepala DLH (Dinas Lingkungan Hidup) dan Kepala Dinkes (Dinas Kesehatan) untuk memilih di antara mereka mana yang paling aktif dijadikan kader. Karena saya minta mulai Maret, setiap RT minimal ada 2 kader,” ujarnya.

Maka dari itu, Eri menegaskan, ke depan, pihaknya akan menyatukan kader dari berbagai bidang itu menjadi satu kesatuan. Sehingga, mereka nanti yang akan membantu pemkot menyelesaikan berbagai permasalahan di Kota Surabaya, tidak terkecuali, permasalahan lingkungan, bayi stunting, hingga kemiskinan.

“Mereka akan mengurusi lingkungan atau orang miskin, bisa memasukkan data bayi stunting. Sehingga namanya bukan lagi kader (lingkungan / kesehatan), tapi Kader Surabaya,” katanya.

Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu juga mengingatkan kepada lurah dan camat agar tidak membebankan tugas dan tanggung jawab kepada para kader sebab beban dan tanggung jawab itu tetap berada pada Aparatur Sipil Negara (ASN).

“Yang perlu diingat oleh rekan-rekan kecamatan dan kelurahan, jangan itu kemudian tugasnya dibebankan ke kader. Bebannya tetap ada pada ASN, tetapi kita dibantu dengan kader-kader,” katanya.

Tak hanya menghapuskan sekat perbedaan antarkader di Kota Pahlawan, Eri juga ingin menghapuskan stigma perbedaan pada seluruh Perangkat Daerah (PD) di lingkungan Pemkot Surabaya.

“Karena tidak ada dinas yang paling hebat, semuanya sama. Karena itu, sekat antarbidang juga saya hilangkan. Sekarang sekat antarkader saya hilangkan,” katanya. (pur)

baca juga :

Sambut MTQ  XXIX Jatim Pamekasan Bersolek

gas

Gubernur Khofifah Sidak Pasar Besar Kota Madiun, Harga Daging dan Tempe Stabil

Redaksi Global News

Bahas Kasus Peng Shuai, Netizen China Pakai ‘Bahasa Kode’

Redaksi Global News