Global-News.co.id
Sport Utama

Disebut Tak Berkoordinasi soal Hasil Tes PCR, Persebaya Bereaksi

Persebaya hanya menurunkan pemain-pemain muda dan minim jam terbang saat lawan Persipura

SURABAYA (global-news.co.id) – Sekretaris Tim Persebaya Surabaya, Ram Surahman menanggapi klaim PT Liga Indonesia Baru (LIB), bahwa pihaknya tak berkoordinasi soal beda hasil tes Polymerase Chain Reaction (PCR).

“Ini ‘kan fakta, bahwa hasil tes PCR PT LIB dengan Persebaya beda. Kami ungkapkan ini supaya nantinya tak menjadi kendala di kemudian hari,” kata Ram, Senin (7/2).

“Kami malah berharap ini jadi momentum untuk perbaikan. Adanya kejadian ini membuat PT LIB membuat kebijakan. Ini kompetisi masih panjang, mari perbaiki hal semacam ini,” ujar Ram.

Persebaya berharap, PT LIB setelah ini membuat kebijakan klub boleh melakukan tes mandiri di rumah sakit atau lokasi yang ditetapkan LIB. Hasil tesnya otomatis akan masuk ke PeduliLindungi.

Tes mandiri tersebut setidaknya bisa menjadi acuan bagi klub untuk menentukan daftar susunan pemain (DSP) dalam pertandingan dan syarat pengesahan dari LIB untuk pemain yang boleh bermain.

“Harus disepakati bersama juga batasan waktu hasil tes mandiri untuk penentuan (DSP), misalnya maksimal 90 menit sebelum pertandingan. Jangan sampai status tes mandiri kami statusnya tidak diakui,” ujarnya.

Hal ini diminta Persebaya untuk menghindari anggapan adanya konspirasi untuk merugikan sebuah tim. Hasil tes PCR dari LIB dan klub secara mandiri dan sukarela harus diakui sebagai jalan yang sah.

Usulan perubahan kebijakan ini diapungkan setelah hasil tes mandiri Persebaya dua hari menjelang laga melawan Persipura Jayapura hasilnya negatif. Namun, dari hasil yang dilakukan PT LIB pemain yang negatif malah positif dan sebaliknya.

Pemain yang dimaksud adalah Arif Satria, Bruno Moreira, Taisei Marukawa dan Alwi Slamat dinyatakan positif Covid-19. Setelah dites ulang secara mandiri oleh Persebaya hasilnya kembali berbeda.

“Hal semacam ini tak bisa dibiarkan. Yang lewat ya sudah berlalu, yang penting ke depannya. Kejadian semacam ini harus dibahas bersama agar tak ada lagi kejadian serupa yang itu merugikan klub,” kata Ram.

Sebelumnya, LIB memberi pernyataan resmi yang menekankan bahwa hasil tes PCR yang digunakan untuk pelaksanaan Liga 1 2021/2022 adalah Kimia Farma dan rekanan PT LIB, yaitu Labkes Provinsi Bali.

“PCR yang dijadikan rujukan adalah yang disiapkan operator yaitu kolaborasi Labkes Provinsi Bali dan Kimia Farma,” kata Direktur Operasional PT LIB Sujarno dalam rilis resminya, Senin (7/2). (cnn, ins)

baca juga :

Klaster Keluarga Tinggi, Pemkot Surabaya Minta Warga Isolasi Mandiri di Tempat yang Telah Disediakan Pemerintah

Redaksi Global News

Jokowi Jamu Tiga Bacapres di Istana Merdeka

Redaksi Global News

Posko Nataru: Bandara Juanda Layani 232.011 Penumpang Selama Pembukaan

Redaksi Global News