Global-News.co.id
Kesehatan Pendidikan Utama

PTM 100 Persen, Pemkot Surabaya Swab Rutin Pelajar

Walikota Surabaya Eri Cahyadi saat melakukan peninjauan pelaksanaan PTM 100 persen di sebuah sekolah

SURABAYA (global-news.co.id) – Pemkot Surabaya berupaya memastikan pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen berjalan dengan aman dan lancar. Salah satu yang dilakukan adalah swab test rutin bagi pelajar untuk mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah.

Walikota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, salah satu langkah antisipasi penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah adalah melakukan swab test rutin dan acak. Sebab, tak dapat dipungkiri masih ada ketakutan dari masyarakat mengenai varian baru virus Corona B.1.1.529 atau Omicron di tengah suasana pelaksanaan PTM 100 persen di Kota Pahlawan.

“Di SKB 4 Menteri itu juga disebutkan. Kalau ada sekolah yang kena, maka akan diistirahatkan selama 14 hari,” kata Walikota Eri, Rabu (12/1).

Dia meminta seluruh warga di lingkungan sekolah tetap berikhtiar dan tetap mematuhi protokol kesehatan, meskipun semua tenaga pengajar di seluruh sekolah Surabaya telah mendapat vaksinasi Covid-19. “Sebagai manusia, kita harus tetap ikhtiar dengan tetap menjaga prokes ketat,” tegasnya.

Eri juga menjelaskan pelaksanaan PTM 100 persen di Kota Surabaya juga diimbangi dengan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun. Sebab, masih terdapat siswa yang belum mengikuti vaksin, karena mereka terlebih dulu mengikuti Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).

“Ini kan tidak boleh langsung divaksin, karena harus menunggu satu bulan dulu. Kami harus menunggu dari aturan vaksin sebelumnya, yakni harus menunggu 1 bulan terlebih dahulu setelah mendapat suntikan vaksin campak, difteri tetanus (dT), dan tetanus (Tt),” terang dia.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Yusuf Masruh, menjelaskan, pelaksanaan PTM 100 persen di Kota Surabaya telah mendapat persetujuan dari wali murid atau orangtua siswa, dan diikuti total 661 sekolah. Yakin 285 SD Negeri dan 376 SD Swasta. “Untuk tingkat SMP, ada 331 sekolah dengan 63 SMP Negeri dan 268 SMP Swasta,” kata Yusuf.

Sedangkan untuk tingkat SD, Yusuf menerangkan, pelaksanaan PTM 100 persen belum bisa dilaksanakan secara penuh, karena masih ada sebagian siswa yang belum mengikuti vaksinasi Covid-19 untuk usia 6-11 tahun. Ditambah, adanya penyesuaian terhadap siswa yang memiliki penyakit penyerta (komorbid).

Pelaksanaan PTM 100 persen di Kota Surabaya, Yusuf mengaku akan tetap melakukan pengawasan dan antisipasi di lingkungan sekolah. Salah satunya adalah meminta peran dari para tenaga pengajar, untuk memperhatikan dan memahami kondisi setiap siswanya.

“Anak itu terlihat dari perilakunya setiap hari, contohnya biasanya lincah tapi kok tidak lincah. Jadi terlihat dari kondisi fisik tersebut, maka guru harus mengetahui hal itu,” kata dia.

Yusuf meminta setiap sekolah membuat suasana proses belajar mengajar menjadi menyenangkan. Seperti dengan memberikan relaksasi kepada para siswa. “Untuk SD/SMP bisa melakukan relaksasi dalam bentuk yang lainnya, misalnya senam. Karena relaksasi itu harus menyenangkan” ungkap dia.

Terkait evaluasi pelaksanaan PTM 100 persen di Kota Surabaya, Yusuf mengaku pihaknya segera melakukan rapat koordinasi dengan Dinkes dan Pakar Epidemiologi, terkait perkembangan PTM 100 persen. (pur)

baca juga :

Khofifah Tegaskan LPG Hanya untuk Masyarakat Miskin, Yang Mampu Beli Non Subsidi

Banjir Pamekasan, Perlu Early Warning Sistem, Penghijauan dan Perbaikan Kesadaran Masyarakat

gas

Amunisi Asing Non-Asia Madura United Lengkap