Global-News.co.id
Nasional Utama

PBNU Setuju Nusantara sebagai Nama Ibu Kota Negara

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf

JAKARTA (global-news.co.id) – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf, mendukung penamaan Nusantara sebagai Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim). Sedikit berkelakar ia mengatakan Nusantara adalah singkatan dari NU, Santri, Pemerintah, dan Rakyat.

“Itu kalau di Jawa orang akan bilang Nusantara itu singkatan dari NU, Santri, Pemerintahan, Rakyat,” ujar Yahya dalam live streaming YouTube ‘Istighotsah dan Pencanangan Kantor PBNU’, Minggu (30/1).

Dia juga mengucapkan selamat kepada Plt Bupati Penajam Paser Utara, Hamdan Pongrewa atas terpilihnya Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) sebagai ibu kota negara baru di tahun 2024.

“Saya yakin, masyarakat PPU di Sepaku ini waktu itu malah tidak kepikiran mau jadi ibu kota,” jelas Yahya.

KH Yahya Cholil Staquf juga membuka secara resmi Pameran Turats Nusantara dan Kronik Perjalanan NU di The Dome, Balikpapan Sport and Convention Center, Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur.

Pameran ini digelar oleh Nahdlatut Turats, sebuah organisasi yang baru didirikan oleh pegiat dan peneliti turats Nusantara. Pameran mengusung dua tema sekaligus yang saling berkaitan dan berkesinambungan.

Pertama, Pameran Turats bertema Turots, Inspirasi Nusantara untuk Dunia Akhirat yang menampilkan kekayaan karya tulis dan kiprah ulama Nusantara dari abad 17 hingga 20.

Pameran juga menampilkan profil ulama-ulama Nusantara dan berbagai karyanya, seperti Sultanah Safiatuddin, Syekh Yusuf Makassar, Syekh Arsyad Al-Banjari, Syekh Khotib Sambas, Syekh Khotib Minangkabau, Syekh Mahfudz Termas, Syekh Muhammad Nawawi Banten, hingga Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan. Beberapa manuskrip kitab-kitab tua juga dipamerkan di sini.

Sementara Pameran Kronik Perjalanan NU mengambil tema “Menyongsong Satu Abad, Kronik Perjalanan Nahdlatul Ulama”.

Pameran ini menampilkan fragmen-fragmen Nahdlatul Ulama sejak pendiriannya hingga saat ini. Berbagai informasi ditampilkan, seperti foto-foto para pendiri NU; rais aam dan ketua umum dari masa ke masa; hubungan NU, Negara, dan Pancasila; hingga NU dan diplomasi dunia, khususnya perjuangan NU untuk Palestina.

Selain itu, infografis juga menampilkan perjalanan khusus NU kembali ke Khittah 1926; Muktamar NU dari masa ke masa; kronik pergerakan perempuan NU; hingga fragmen khusus mengenai NU dan Kalimantan. Hal lain yang ditampilkan dalam pameran ini adalah dokumen-dokumen langka mengenai NU. (ins, nau, ipc)

baca juga :

Seniman yang Lestarikan Budaya Lokal Harus Diapresiasi

gas

Singapura Kirim MV Swift Rescue Bantu Cari KRI Nanggala-402

Titis Global News

Soal Tarif PDAM, Warga Surabaya Sepakat Naik Diiringi Peningkatan Kualitas

Redaksi Global News