PAMEKASAN (global-news.co.id) –Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Pamekasan Selasa hingga Rabu (28-29/12/2021) lalu menggelar Lokakarya Kajian Risiko dan Kebijakan Penanganan Pandemi covid-19 Pada Sector Pendidikan pemangku kepentingan di kabupaten Pamekasan.
Kegiatan yang digelar sebagai bagian dari program UBAH (Usaha Berubah Hadapi Covid-19) dilaksanakan di Ruang Pertemuan Kantor Dinas Kesehatan Jalan Stadion 140 Pamekasan.
Kegiatan ini diikuti 30 orang peserta yang terdiri dari unsur lembaga pemerintah antara lain perwakilan Dinas Kesehatan, SATGAS COvid-19, Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pamekasan, Badan Penanggulangan Bencana (BPBD), Kantor Kementerian Agama Pamekasan
Juga hadir peserta dari kalangan leading sector dalam penanganan covid-19, khususnya di sector pendidikan seperti Diksmen Muhammadiyah dan Aisyiyah, LP Ma’arif NU, YPLP PGRI, Yayasan Santo Thomas Katolik dan pengelola pendidikan inklusi. Selanjutnya hadir pula peserta dari kalangan ormas, OKP serta pengurus PWI. Kalangan pengusaha juga ikut yang diwakili oleh pengurus HIPMI.
Dalam kegiatan lokakarya tersebut menyepakati adanya program kolaborasi dan koordinasi yang menghasilkan kesepakatan dengan model pentahelix dalam rangka menghadapi covid-19 di sector pendidikan.
Hasil koordinasi dan kolaborasi lintas sektor tersebut menjadi rekomendasi dalam kegiatan table top exercise (TTX) untuk guru dan tenaga kependidikan dalam program UBAH MDMC area Pamekasan yang dilaksanakan pada Kamis hingga Jumat (30-31/12/21).
Hendri Masduki Ketua MDMC sekaligus manajer UBAH Arena Pamekasan menuturkan, kolaborasi dan koordinasi dengan model pentahelix ini bertujuan untuk menghasilkan kesepakatan antar pemangku kepentingan, untuk bersama sama mengawal percepatan penanganan covid-19 di sector pendidikan agar sekolah sekolah bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka penuh, tidak lagi dengan pembelajaran tatap muka terbatas. (mas)