NGANJUK (global-news.co.id) – Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Sosial mencanangkan penanaman pohon sebanyak 10 ribu bibit pohon. Dari jumlah itu setara dengan 1 persen dari Gerakan Sejuta Pohon Internasional.
Penanaman pohon ini dilatarbelakangi juga adanya kepedulian baik dari jajaran Dinsos maupun relawan pilar sosial serta melibatkan berbagai pihak dalam menyikapi masalah kebencanaan akhir-akhir ini terjadi seperti bencana tanah longsor.
Menilik hal itu, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, sering menyerukan nandur (menanam pohon), nandur, dan nandur. Ajakan itu disampaikan Gubernur Khofifah berkali-kali di banyak kesempatan. Bahkan, orang nomor satu di Jatim itu juga memberikan contoh dengan sering menanam pohon.
Aksi tanam pohon ini disambut Dinsos Jatim dengan mencanangkan penanaman 10 ribu pohon. Mengawali target tersebut, pada Sabtu (8/1) lalu, Dinsos Jatim menanam 1.500 bibit pohon di Nganjuk.
“Kami bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Brantas dengan meminta 10 ribu bibit pohon. Alhamdulillah permohonan kami direspon positif,” kata Kepala Dinsos Provinsi Jatim, Dr Alwi MHum, Senin (10/1).
Selanjutnya, pihaknya berkomunikasi dengan relawan dari Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Tagana, serta komunitas Rea Reo yang beranggotakan para pegawai Dinsos Jatim untuk merealisasikan target penanaman pohon tersebut.
“Setelah kita tanam 1.500 bibit pohon di Nganjuk, 8.500 akan kami sebar di beberapa kabupaten/kota. Minggu depan mungkin di Batu dan Malang Raya. Mudah-mudahan target 10 ribu bisa tertanam,” ujar Alwi.
Dia melanjutkan, penanaman pohon ini bertepatan dengan hari gerakan sejuta pohon sedunia yang diperingati setiap tanggal 10 Januari.
“Jika target secara global sebanyak 1 juta pohon, maka dengan penanaman 10 ribu pohon ini berarti Dinsos telah menyumbang 1 persen dari target global,” papar Alwi.
Dia berharap, gerakan penanaman pohon Dinsos Jatim ini dapat menjadi pembelajaran dan ditiru oleh komunitas lain.
Namun, dalam aksi tanam 10 ribu bibit pohon, maka harus ada perawatan. Untuk itu, relawan pilar sosial juga turut andil dalam melangsungkan perawatan agar tanaman tersebut tidak mati. “Perawatan kerjasama dengan relawan dan nantinya sesekali ditinjau pohon yang telah ditanam itu,” katanya
“Ibu gubernur selalu menyampaikan, menanam pohon berarti mempersiapkan kehidupan yang lebih baik untuk generasi mendatang. Maka, semakin banyak menanam, semakin besar pula manfaatnya,” kata Alwi. (kmf, jnr)