Global-News.co.id
Gresik-Sidoarjo-Mojokerto Kesehatan Utama

Bayi Kelainan Anus, Wabup Subandi Sebut Segera Dirujuk ke RS dr Soetomo

Saat dijenguk Wakil Bupati Sidoarjo, Subandi, kondisi Dhanu terlihat sehat

SIDOARJO (global-news.co.id) –
Bayi umur 2 tahun, Muhammad Haidar Dhanu Abrisam, yang mengalami kelainan anus atau anus imperforata, mendapat bantuan dari Pemerintah Kabupaten Sidoarjo.

Putra dari Yuni yang beralamat di Desa Ketegan, Kecamatan Tanggulangin, itu segera dirujuk ke Rumah Sakit dr. Soetomo Surabaya guna mendapatkan perawatan operasi. Pemkab Sidoarjo akan membantu memfasilitasi selama proses operasi. Sedangkan biaya operasi akan ditanggung melalui BPJS Kesehatan.

Saat dijenguk Wakil Bupati Sidoarjo, Subandi, kondisi Dhanu terlihat sehat karena selama ini kesehatan Dhanu dalam pantauan Puskesmas Tanggulangin.

“Kondisinya sehat, selama ini sudah ditangani Puskesmas Tanggulangin, setiap hari dilakukan pemantauan terutama asupan gizinya untuk melihat perkembangan bayi Dhanu,” ujar Subandi, Senin (17/1).

“Dhanu segera kita bawa ke rumah sakit dr. Soetomo untuk mendapatkan perawatan intensif, segera dioperasi. Dinas Kesehatan dari Pemkab Sidoarjo akan mengawalnya,” ucap mantan Ketua Komisi A DPRD Sidoarjo itu.

Dalam kunjungannya, Wabup Subandi yang didampingi Dinas Sosial, Dinas Kesehatan dan dari Baznas menyerahkan bantuan kepada keluarga Dhanu. Bantuan diterima oleh Yuni, ibu Dhanu.

Yuni berharap dengan dirujuknya Dhanu ke dr. Soetomo akan cepat sembuh dengan mendapatkan penanganan operasi. Ia menyampaikan terimakasih kepada Pemkab Sidoarjo yang peduli pada nasib anaknya.

“Semoga anak saya bisa segera mendapat penanganan, bisa segera dioperasi dan sembuh,” harap Yuni.

Dikutip dari laman alodokter.com, atresia ani atau anus imperforata adalah kelainan kongenital yang menyebabkan anus tidak terbentuk dengan sempurna. Akibatnya, penderita tidak dapat mengeluarkan tinja secara normal. Kondisi ini biasanya terjadi akibat gangguan perkembangan saluran cerna janin saat usia kehamilan 5–7 minggu.

Atresia ani merupakan kondisi yang jarang terjadi. Kondisi ini hanya terjadi pada 1 dari 5.000 kelahiran dan lebih sering terjadi pada bayi laki-laki. Atresia ani perlu mendapatkan penanganan segera untuk mencegah komplikasi. (kmf, win)

baca juga :

Siap Beroperasi, UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak di Kota Surabaya

Redaksi Global News

Pasca Bombardir Gaza, Israel Diserang Banyak Balon Pembakar

Titis Global News

Anak Berkebutuhan Khusus dan Difabel Ikut Vaksin di Universitas Jember

Redaksi Global News