Global-News.co.id
Mataraman Utama

Warga Desa Bawangan Ploso Antusias Ikuti Sosialisasi Cukai

JOMBANG (global-news.co.id)- Pemerintah Desa Bawangan menjadi tuan rumah Sosialisasi Ketentuan Peraturan Perundang-undangan di Bidang Cukai. Sosialisasi ini digelar oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Jombang sinergi dengan Kantor Bea Cukai Kediri. Sosialisasi dilaksanakan di Balai Desa Bawangan, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang, Rabu (08/09/2021) pagi.

Masyarakat yang hadir nampak antusias dalam mengikuti sosialisasi. Hal ini terlihat dari sesi tanya jawab. Mereka sangat aktif dalam mengajukan pertanyaan seputar peraturan perundangan terkait Cukai yang sudah dipaparkan oleh Syaiful Arifin dari Kasi Penyuluhan dan Layanan Informasi Kantor Bea Cukai Kediri.

Hadir dalam sosialisasi tersebut Kabid Humas dan Komunikasi Publik Aries Yuswantono, mewakili Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Jombang Budi Winarno. Camat Ploso Suwignyo serta Kepala Desa Bawangan Bakhtiar Efendi juga hadir mengikuti jalannya sosialisasi.

Kasi Penyuluhan dan layanan Informatika Bea Cukai Kediri Syaiful Arifin menyampaikan bahwa Sosialisasi bertujuan untuk memberi pengetahuan terkait cukai serta barang apa saja yang terkena cukai. Selain itu juga mensosialisasikan ketentuan cukai dalam rangka menekan peredaran rokok ilegal.

“Barang kena cukai antara lain Etil Alkohol (etanol), Minuman yang mengandung etil alkohol (miras) serta hasil tembakau meliputi Sigaret, cerutu, rokok daun, tembakau iris dan hasil pengolahan tembakau lainnya,” ujarnya.

Inti dari sosialisasi adalah memberikan penjelasan terkait ciri-ciri rokok ilegal, diharapkan dengan masyarakat mengetahui ciri-ciri rokok ilegal bisa bersama-sama menekan peredaran rokok ilegal. Sosialisasi ini secara serentak dilakukan di seluruh Indonesia untuk menekan persebaran rokok ilegal, sehingga mampu menekan seminimal mungkin peredaran rokok ilegal.

“Intinya kami menyampaikan bahwa untuk membuat rokok atau menjadi produsen rokok harus ada ijinnya. Pengurusan ijinnya juga mudah, setelah mempunyai ijin harus memakai ketentuan yang berlaku yaitu menggunakan pita cukai legal,” tuturnya

Selain itu sosialisasi ini juga memberikan wawasan kepada masyarakat terkait ciri rokok ilegal antara lain memakai pita cukai palsu, rokok tidak bercukai, rokok cukai bekas serta rokok yang tidak sesuai dengan pita cukainya.

“Dampak sosialisasi ini sangat bagus, dibuktikan dengan banyak sekali tangkapan jajaran Bea Cukai seluruh Indonesia. Terkait data hasil penangkapan rokok ilegal Bea Cukai Kediri sedang dalam proses, hasil tangkapan kurang lebih sudah ada beberapa kali tangkapan yang terakhir ada tiga kali dilakukan penangkapan oleh Bea Cukai Kediri,” ungkapnya.

Sementara itu, Camat Ploso Suwignyo dan Kepala Desa Bawangan Bakhtiar Efendi mengungkapkan hal yang sama yakni menyampaikan terima kasih kepada Bea Cukai Kediri dan Dinas Kominfo Jombang yang telah melaksanakan sosialisasi cukai di desanya karena sangat membantu warganya untuk mengetahui tentang rokok ilegal. Warga yang jual rokok supaya paham tentang cukai karena selama ini belum paham,” ungkapnya.

Pada kesempatan tersebut pihak Bea Cukai bersama jajaran Dinas Kominfo Kabupaten Jombang juga mengunjungi secara langsung ke salah satu warga yang jualan rokok di desa Bawangan, yaitu Ibu Sundari dan memberikan penjelasan tentang terkait mana rokok yang legal dan ilegal. Dengan adanya sosialisasi secara langsung tersebut membuat penjual rokok makin paham.

“Alhamdulillah, sekarang ini saya jadi mengerti dan paham apa-apa saja yang dikenakan cukai. Tadinya saya takut jualan salah satu rokok merknya kurang populer, yang dititipi sales. Saya kira rokok ilegal. Ternyata setelah saya tunjukkan pak Syaiful dari Bea Cukai Kediri ternyata rokok ini legal dan sudah bercukai. Saya jadi nggak takut untuk jualan lagi dan bisa tambah ilmu,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Bawangan Bakhtiar Efendi menyampaikan terima kasih kepada Bea Cukai Kediri dan Dinas Kominfo Jombang yang telah melaksanakan sosialisasi cukai di desanya karena sangat membantu warganya untuk mengetahui tentang rokok ilegal. Warga yang jual rokok supaya paham tentang cukai karena selama ini belum paham,” ungkapnya. (adv/kominfo)

 

baca juga :

Jumlah Kunjungan Perpustakaan Surabaya Capai 52 Ribu Orang Per Bulan

Redaksi Global News

Laporkan Wabah Pertama Covid-19, Korut Perintahkan “Lockdown” Total

Di Kala Pandemi, Babinsa Tambak Pantau Ketahanan Pangan

Redaksi Global News