Global-News.co.id
Ekonomi Bisnis Mancanegara Utama

Tim Odicoff Kementan di Mesir dan Spanyol, Kantongi Kontak Dagang Rp 5,8 Triliun

Kepala Barantan, Bambang dan Dubes Indonesia di Kairo, Aji Surya, menyaksikan tanda tangan Surat Komitmen Ekspor, Mrs. Maha Ahmed Ibrahim, CEO of Trade Act, Jumat (2/12) (Dok. Barantan Kementan)

JAKARTA (global-news.co.id) – Dalam upaya menjaga momentum peningkatan dan pencapaian target nilai ekspor pertanian sesuai dengan target Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Pertanian, Gratieks, Kementerian Pertanian menggelar gelaran kunjungan promosi di tiga benua, Asia khususnya Timur Tengah, Afrika dan Eropa.

Gratieks, yang merupakan gagasan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo ini menjadi program strategis dan terobosan program pertanian baik dari hulu hingga hilir, yang menargetkan peningkatan nilai ekspor hingga tiga kali lipat di akhir tahun 2024.

Program ini terus dimonitor dengan lima indikator keberhasilan, yakni berupa peningkatan volume, frekuensi, ragam jenis, pelaku usaha dan bertambahnya negara tujuan. Gelaran kunjungan yang bertajuk One Day with Indonesian Coffee, Fruits, and Floriculture (Odicoff) Kementan khusus digelar di sepuluh negara tujuan ekspor.

Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Bambang selaku koordinator Gratieks Kementan mendapatkan tugas memimpin Delegasi Republik Indonesia (Delri) Odicoff di dua negara yakni Mesir dan Spanyol. Turut hadir bersama para pelaku usaha, pemerintah daerah dan tim teknis Karantina Hewan dan Tumbuhan.

“Persiapan kegiatan ini telah kami lakukan secara matang, mulai dari melakukan mitigasi permasalahan hambatan teknis dan layanan ekspor di negara tujuan serta berkoordinasi dengan seluruh pelaku usaha yang sudah masuk dan yang baru,” kata Bambang saat memberikan keterangan persnya Jumat (3/12).

Pelaksanaan Odicoff di Kairo Mesir, diselenggarakan di Ballroom Grand Nile Hotel (29/11), digelar secara hybrid. Sebanyak 87 pelaku usaha atau buyer Mesir hadir secara luring dan 24 pelaku usaha atau eksportir Indonesia hadir secara daring. Turut hadir Walikota Batu, Jawa Timur, Dewanti Rumpoko, yang khusus mempromosikan kopi asal Batu, dan produk olahan buah berupa kripik.

Aji Surya, Kepala Perwakilan KBRI di Kairo dan Irman Adi, Atase Perdagangan RI di Kairo juga mengawal kegiatan dari awal hingga akhir. Dari rangkaian kegiatan berupa pameran dan temu bisnis, tim Odicoff Kementan di Kairo berhasil mengawal penandatanganan kontrak baru bagi empat ekspor kopi senilai Rp 366,7 miliar.

Sementara pada sesi berikutnya, berupa temu wicara, satu komitmen investasi senilai USD 600 juta oleh PT Baraka dan lima komitmen ekspor kopi serta satu komitmen ekspor RBD Plam Olein, berhasil dibukukan senilai Rp 4,4 triliun.

“Terima kasih atas dukungan para pelaku usaha, semoga pencapaian total kontrak dagang pertanian sebesar Rp 4,7 triliun di Odicoff Kairo menjadi awal dan dapat terus ditingkatkan,” kata Bambang.

Bambang dan tim Delri Odicoff di Kairo juga berkesempatan melakukan bilateral meeting dengan Karantina Pertanian Mesir. Agenda yang dibahas terkait dua komoditas pertanian yang masih terhambat masuk ke Mesir, cabe bubuk dan nanas irisan dalam kaleng.

“Dengan silahturahmi awal ini, kami akan lanjutkan dengan pembahasan teknis SPS dan keamanan pangan, semoga dalam waktu dekat dua komoditas kita ini bisa segera melenggang di pasar Mesir,” ujar Bambang.

Dari Negeri Seribu Menara, Mesir, Tim Odicoff Barantan melanjutan lawatan ke Negeri Matador, Spanyol di kota Barcelona.

Bertempat di Monasteria de Sant Miquel el Pablo, Barcelona, Odicoff Kementan digelar pada hari Kamis (2/12) secara hybrid. Sebanyak 20 pelaku usaha atau buyer dari Spanyol hadir secara luring dan lebih dari 50 eksportir pertanian asal tanah air hadir secara daring.

Apresiasi dari Atase Perdagangan RI di Madrid, Novita Sari atas promosi langsung yang digelar oleh Kementan. “Selain sawit dan karet, Spanyol sangat terbuka untuk pasar kopi, buah tropis eksotik dan tanaman hias,” jelas Novita.

Dari gelaran di kota ini, sebanyak empat pelaku usaha untuk komoditas kopi, buah tropis, nanas irisan dalam kaleng dan bahan pakan ternak berupa premix, berhasil mendapatkan kontrak dagang baru dengan total nilai Rp 1,1 triliun.

“Baik Mesir dan Spanyol, hingga tahun 2020 neraca dagang pertanian kita masih surplus, artinya lebih banyak ekspor kita. Kita terus jaga dan tingkatkan, agar produk pertanian kita makin mendunia,” kata Bambang. (IP, ins)

baca juga :

Dua Pemenang Grandprize Pertamax Lucky Swipe Terima Hadiah Mobil

Redaksi Global News

Liga 1: Persebaya Libas Tuan Rumah Madura United

Redaksi Global News

FIFA Matchday: Shin Tae-yong Ubah Formasi Indonesia Saat Lawan Turkmenistan

Redaksi Global News