Global-News.co.id
Utama Webtorial

Lahir Kembalinya Pasar Gayam

Senyum Sutiah memancar melihat Pasar Desa Gayam sekarang. Warga Desa Gayam, Kecamatan Gayam, itu mengungkapkan, “Pasar Gayam sekarang bagus dan bersih! Berdagang jadi lebih enak, langganan pun banyak,” ujarnya. Sutiah telah berjualan lontong sayur sejak 2016. Saat itu, kondisinya sangat memprihatikan. “Kotor, tidak rapi. Pokoknya semrawut!” kenangnya.

Pasar tradisional Gayam merupakan pasar tua di sekitar Lapangan Minyak Banyu Urip. Sejarahnya membentang panjang sebelum negeri ini merdeka. Terletak di persimpangan jalan utama Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro. Pasar tradisional ini menarik minat banyak pedagang tak hanya dari wilayah sekitar tetapi juga dari beberapa kecamatan tetangga.

Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang begitu pesat sebagai dampak positif (multiplier effect) Lapangan Minyak Banyu Urip, Pasar Gayam tidak mampu lagi menampung perkembangan aktivitas perdagangan. Jumlah pedagang melebihi kapasitasnya. Para pedagang kemudian membuat lapak-lapak di antara kios permanen, bahkan hingga tumpah ke tepi jalan utama.

Untuk mendukung perkembangan ekonomi setempat, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) dan SKK Migas menggagas program revitalisasi pasar ini. Pada 2018, melalui kemitraan dengan pemerintah Desa Gayam dan dua lembaga swadaya masyarakat setempat, Tropis Indonesia dan LIMA2B, revitalisasi pasar mulai dikerjakan.

External Affairs Manager EMCL, Ichwan Arifin menegaskan, Program Revitalisasi Pasar Gayam merupakan realisasi dari keberpihakan perusahaan terhadap pengembangan ekonomi masyarakat setempat. “Kemitraan yang sinergis antara EMCL, SKK Migas dengan Pemerintah Desa Gayam dan para pemangku kepentingan lainnya, diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitar Lapangan Minyak Banyu Urip,” ujar Ichwan.

Revitalisasi difokuskan pada kebutuhan utama, yaitu: pembangunan 75 kios, 130 lapak permanen, dan beberapa fasilitas penunjang lainnya seperti drainase, toilet umum, pemasangan paving, dan kantor pengelola pasar. Selain itu, Pemerintah Desa Gayam juga berkontribusi dengan membangun 12 kios tambahan.

Pasar yang telah diperbaiki telah resmi beroperasi pada 27 Juli 2021. Untuk memastikan keberlanjutan, pendampingan dan peningkatan kapasitas tim pengelola pasar juga dilakukan melalui serangkaian pelatihan. Kegiatan ini difasilitasi oleh Pusat Inkubasi Bisnis (PIB) Bojonegoro dan berkolaborasi dengan Yayasan SATUNAMA, difokuskan pada pemeliharaan dan pengelolaan keuangan Pasar Gayam.

Mewakili pengelola Pasar Gayam, Muhammad Aris mengatakan, “Kami sangat berterima kasih kepada EMCL, SKK Migas, pemerintah desa, LSM pendamping, dan para pihak lainnya yang telah berkontribusi pada revitalisasi pasar dan juga pendampingan kepada pengelola.” Ia menambahkan, program ini menunjukkan bukti nyata kontribusi EMCL dan SKK Migas pada perkembangan ekonomi lokal. (adv)

baca juga :

Liga 1: Munster Nilai Pemainnya Harus Lebih Kejam di Pertahanan Lawan

Redaksi Global News

Sekda DKI Jakarta Meninggal, Presiden Jokowi hingga Mendagri Sampaikan Duka Cita

Redaksi Global News

Malaysia Open, Turnamen Sulit bagi Pemain Tuan Rumah

Redaksi Global News