Global-News.co.id
Metro Raya Utama

Gelar Nikah Massal, Walikota Eri Ingin Warga Surabaya Tercatat Pernikahannya di Negara dan Agama

Salah satu pasangan yang ikut nikah massal yang dimulai dengan Sidang Isbat Nikah Terpadu

SURABAYA (global-news.co.id) –
Walikota Surabaya, Eri Cahyadi berkomitmen membantu menyelesaikan permasalahan seluruh warga Kota Surabaya, khususnya dalam pengurusan Administrasi Kependudukan (Adminduk). Bahkan, melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil), berkolaborasi bersama Pengadilan Negeri Agama dan Pengadilan Negeri Kota Surabaya memudahkan pelayanan Adminduk terintegrasi.

Layanan online terintegrasi atau One Gate System tersebut terbagi menjadi dua layanan online atau yang biasa dikenal sebagai Duo Lontong, yakni Lontong Kupang (Layanan Online dan Terpadu One Gate System antara Dispendukcapil Surabaya, Pengadilan Agama, dan Kementerian Agama Surabaya), serta Lontong Balap (Layanan Online dan Terpadu One Gate System Bersama Dispendukcapil Surabaya dan Pengadilan Negeri Surabaya).

Sebagai tindak lanjut pelaksanaan layanan online terintegrasi tersebut, Walikota Eri bersama Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya, meninjau pelaksanaan nikah massal yang dimulai dengan Sidang Isbat Nikah Terpadu dan dilanjutkan meninjau pelaksanaan Sidang Pencatatan Kelahiran, Kematian, Perkawinan dan Perceraian, serta Identitas Hukum lainnya, yang digelar di Gedung Convention Hall Arif Rahman Hakim Kota Surabaya, Kamis (23/12).

Usai melakukan tinjuan di lokasi yang sama, Walikota Eri bersama TP PKK Rini Indriyani, melakukan penyerahan buku nikah secara simbolik kepada pasangan pengantin, pada pelaksanaan nikah massal tersebut.

Walikota Eri mengatakan, pelaksanaan pernikahan massal, didasari masih banyaknya pasangan suami istri di Kota Surabaya yang tidak memiliki biaya menikah. Selain itu, dia mengaku bila banyaknya pula pasangan suami istri yang belum mengurus akte nikah, karena merasa kesulitan dengan proses pelaksanaan Adminduk.

“Ternyata saat di data masih ada 108 pasangan, hari ini kita lakukan (pernikahan massal) kepada 105 pasang, kami hanya ingin semua (warga) di Kota Surabaya ini tercatat pernikahannya di negara dan di agama,” kata Walikota Eri.

Dia menerangkan, terkait pelayanan online terintegrasi tersebut saat ini masih berjalan di tingkat kecamatan, namun akan segera ditingkatkan agar bisa langsung menjangkau masyarakat di tingkat kelurahan. Melalui layanan online terintegrasi itu, dia bersama jajarannya berharap mampu mendekatkan diri kepada masyarakat dengan memberikan pelayanan yang terbaik.

Walikota Eri bersama Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya, meninjau pelaksanaan nikah massal dan memberi ucapan selamat

Sementara itu, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya, Agus Imam Sonhaji menyampaikan, acara yang digelar merupakan hasil kolaborasi dari banyak sektor dan OPD, yang bertujuan membahagiakan masyarakat Surabaya. Salah satunya, pelaksanaan sidang isbat nikah oleh Pengadilan Negeri Agama, yang artinya warga akan mendapatkan penetapan buku nikah.

“Kemudian sidang pergantian nama, pembuatan akte kelahiran dan kematian. Serta pengurusan dokumen kependudukan berupa KK dan KTP dari hasil sidang Pengadilan Negeri, yang nantinya warga bisa melakukan perubahan nama,” terang dia.

Seperti salah satu pasangan pengantin tertua, Niman Bin Ahmad yang berusia 68 tahun, asal Kecamatan Asemrowo mengaku, bersyukur karena bisa melakukan pernikahan secara sah dengan tercatat melalui agama dan negara. “Sayang senang sekali karena bisa mendapatkan buku nikah dan memiliki dokumen, serta sudah tercatat oleh negara,” ungkap Niman.

Senada dengan Niman, salah satu warga Kecamatan Wonocolo, Uripan juga mengaku bersyukur dengan program yang telah dibuat oleh Pemkot Surabaya. Sebab, selama sekian tahun, akhirnya dia bisa mengurus akte kematian kedua orangtuanya. “Saya mengurus akte kematian orangtua saya dan mendapatkan bantuan layanan ini dari kelurahan. Tidak sampai satu hari, akte kematian orangtua saya sudah jadi,” ujarnya. (pur)

baca juga :

Uang Belanja Pemda 2020 Rp 218,6 Triliun Ngendon di Bank

Redaksi Global News

Rektor UMM Silaturrahim ke Masjid Cheng Hoo

gas

Erupsi Semeru, Menteri BUMN dan Bupati Kerahkan Banser Bangun Huntara

Redaksi Global News