
SURABAYA (global-news.co.id) – Combiphar salah satu perusahaan consumer healthcare di Indonesia, Rabu (8/12) hari ini, mengumumkan pengambilalihan kepemilikan Simba Indosnack Makmur (Simba) yang merupakan salah satu produsen sereal terbesar di Indonesia. Melalui aksi korporasi ini, Combiphar memperkuat komitmennya untuk menjadi perusahaan consumer healthcare terdepan di Indonesia dengan terus menghadirkan produk dan layanan preventif untuk membangun generasi Indonesia yang lebih sehat (Championing a Healthy Tomorrow).
Presiden Direktur Combiphar, Michael Wanandi, mengatakan pengambilalihan saham Simba Indosnack Makmur merupakan bagian penting dari upaya Combiphar untuk terus memperkuat posisi sebagai salah satu perusahaan consumer healthcare terdepan di Indonesia.
“Simba Indosnack Makmur yang merupakan salah satu produsen sereal terbesar di Indonesia akan menjadi bagian penting dari keluarga besar Combiphar yang selalu berupaya menghadirkan produk dan layanan preventif guna mendukung gaya hidup sehat masyarakat Indonesia yang semakin berkembang,” katanya saat memberikan penjelasan secara daring, Rabu (8/12).
Simba dengan beragam produk serealnya telah hadir di Indonesia selama 24 tahun. Melalui aksi korporasi strategis ini, Combiphar akan memiliki tambahan produk sereal yang termasuk dalam kategori consumer healthcare. Hal ini akan semakin melengkapi portofolio produk Combiphar yang sebelumnya sudah diisi dengan beragam lini produk preventif seperti suplemen dan nutrisi dan produk kesehatan yang bersifat kuratif.
Pengambilalihan Simba juga merupakan bagian dari pengembangan bisnis berkelanjutan Combiphar yang sebelumnya telah mengambil alih Air Mancur Group pada 2019, EyeMo pada 2016, dan Insto pada 2014.
Pengambilalihan kepemilikan saham Simba menjadi milestone penting sekaligus kado spesial untuk menandai perjalanan 50 tahun Combiphar mendampingi masyarakat Indonesia. Bermula dari perusahaan farmasi, Combiphar dapat terus berkembang menjadi seperti saat ini berkat kepercayaan dan dukungan masyarakat Indonesia terhadap berbagai produk Combiphar.
“Kehadiran Simba dalam keluarga besar Combiphar diharapkan dapat memperluas kehadiran Combiphar di kehidupan masyarakat Indonesia, khususnya dalam mendukung gaya hidup masyarakat yang sehat dan aktif. Penguatan portofolio produk kami di bidang makanan ini akan menjadi langkah penting Combiphar untuk terus melanjutkan transformasi menuju perusahaan consumer healthcare terdepan dan menjadi solusi kesehatan nomor satu di Indonesia,” pungkas Michael Wanandi.
Commercial Head Combiphar, Edy Haryanto, mengatakan tak hanya melengkapi lini produk Combiphar, kekuatan jalur distribusi Simba akan menjadi nilai tambah yang sangat besar untuk mendukung upaya pengembangan bisnis Combiphar dalam jangka panjang. “Sinergi di antara Simba dan Combiphar kami harapkan bisa mendukung pertumbuhan kami dalam jangka panjang,” katanya.
Combiphar didirikan sejak 1971 sebagai perusahaan farmasi yang berfokus produk kuratif. Kini, Combiphar bertransformasi menjadi perusahaan lokal consumer healthcare di Indonesia yang bertumbuh cepat dengan memproduksi dan memasarkan lebih dari 90 produk berkualitas dan terjangkau di antaranya OBH Combi (obat batuk sirup), JointFit (gel pereda nyeri sendi), Prive Uricran (suplemen untuk infeksi kantung kemih), Insto (obat tetes mata), Hezandra (suplemen untuk menjaga fungsi hati), Simba (sereal) dan Madurasa.
Alternatif Sarapan
Sementara itu Dokter Spesialis Gizi Klinis, dr Diana Felicia Suganda SpGK, MKes yang hadir dalam bincang-bincang tersebut mengatakan meski terbukti sangat penting, masyarakat Indonesia masih belum terbiasa menyantap sarapan yang sehat dan bergizi. Padahal, sarapan sangatlah penting karena menjadi modal awal untuk menjalani kehidupan sehari-hari karena dapat memenuhi 25%-30% kebutuhan kalori harian.
Sereal yang merupakan sumber karbohidrat kompleks dan lepas lambat dapat menjadi alternatif sarapan baik dengan dikombinasikan dengan berbagai makanan lainnya, seperti buah-buahan dan protein. “Kunci sarapan yang baik adalah sarapan yang lengkap dan sehat,” katanya.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, tercatat 26% anak Indonesia hanya melakukan sarapan dengan menkonsumsi minuman. Selain itu, hanya 10,6% anak yang sarapannya dapat mencukupi asupan energi sebesar 30%. Salah satu penyebab utama hal ini adalah keterbatasan waktu orangtua untuk menyediakan sarapan bagi keluarganya. Oleh karena itu, sereal Simba yang praktis dapat menjadi alternatif yang baik untuk memenuhi kebutuhan sarapan anak dan keluarga di pagi hari.
Selebritas, Novita Angie, sebagai ibu yang memiliki dua anak remaja mengalami tantangan serupa dalam menghadirkan sarapan yang baik untuk anak-anaknya. Namun, tantangan tersebut terjawab setelah Novita memanfaatkan produk sereal Simba yang praktis dan mudah dikombinasikan dengan makanan lain sebagai sarapan untuk keluarga.
“Produk sereal merupakan salah satu pilihan saya dan keluarga untuk sarapan di pagi hari, khususnya Simba. Selain kaya akan kandungan nutrisi yang baik untuk tubuh, sereal dari Simba sangat mudah untuk dikombinasikan dengan makanan lain seperti buah-buahan, atau bahkan dikreasikan menjadi makanan lain yang tetap menarik, cepat, dan disukai anak dan keluarga. Sarapan seperti ini sangat penting untuk memastikan keluarga saya dapat menjalani hari dengan optimal karena kebutuhan asupan gizi dan kalorinya dapat dipenuhi dengan baik,” katanya. (tis)