Global-News.co.id
Nasional Utama

BNPB Sebut Korban Meninggal Akibat APG Semeru Jadi 48 Jiwa

Kondisi rumah warga yang terdampak APG Gunung Semeru di Curah Koboan, Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Senin (13/12). (foto: Antara)

JAKARTA (global-news.co.id) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan jumlah korban meninggal akibat awan panas guguran (APG) Gunung Semeru menjadi 48 jiwa hingga Senin (13/12) setelah ditemukan lagi dua korban meninggal.

“Data jumlah korban kumulatif yang dilakukan rawat jalan di Puskesmas dan posko kesehatan berjumlah 2.004 jiwa,” kata Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangan tertulis BNPB yang diterima di Jakarta, Selasa (14/12).

Dalam mendeteksi dan mencari lokasi potensial korban, Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) menurunkan sebanyak 11 anjing pelacak yang berasal dari satuan Polda Jawa Timur, Mabes Polri dan Polres Malang.

Puluhan alat berat juga ikut diterjunkan dalam penanganan bencana yang disebabkan awan panas dan guguran erupsi Gunung Semeru. Nantinya, digunakan untuk membuka jalur jalan nasional antara Lumajang dan Malang, tepatnya di Dusun Kamarkajang yang saat ini dalam proses perbaikan dan telah mencapai 80 persen.

BNPB mengatakan dari kejadian itu hingga Senin (13/12), jumlah korban langsung APG Gunung Semeru yang masih dirawat ada sebanyak 18 orang.

Rincian korban langsung APG Gunung Semeru yakni dirawat di RS dr Haryoto (RSDH) sebanyak 12 orang, RS Pasirian (RSP) dua orang, RS Bhayangkara (RSB) tiga orang dan dirujuk ke RS Tersier sebanyak satu orang. Sedangkan jumlah pengungsi yang menjalani rawat inap ada 12 orang. Empat orang di RS Penanggal, tujuh orang di RSP dan satu orang di RSDH.

Selanjutnya pengungsi yang terdata pada Posko Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Semeru, berjumlah 9.997 jiwa yang tersebar di 148 titik berbagai wilayah.

Dengan rincian pengungsi di Kabupaten Lumajang sebanyak 141 titik dengan jumlah penyintas 9.754 jiwa, sedangkan terdapat titik pengungsian di Kabupaten Malang ada dua titik dengan 179 jiwa. Kabupaten Probolinggo di satu titik dengan 11 jiwa, Kabupaten Blitar di satu titik dengan 20 jiwa dan Kabupaten Jember di tiga titik dengan 13 jiwa.

BNPB turut mengimbau baik pengunjung maupun wisatawan untuk tidak beraktivitas dalam satu kilometer dari kawah maupun puncak Gunung Semeru, serta lima kilometer ke arah bukaan kawah di sektor tenggara-selatan.

“Semua pihak perlu mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, serta lahar di sepanjang aliran sungai dan lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Waspadai pula potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan,” ujar Abdul. (ntr, ins)

baca juga :

Soal Batas Usia Capres-Cawapres, Ketua MK Anwar Usman Pimpin Sidang

Redaksi Global News

DPRD Sidoarjo Gelar Paripurna Tentang Raperda Rencana Tata Ruang Wilayah RT/RW Kab. Sidoarjo

gas

Untuk Otopsi Ulang, Makam Brigadir J Mulai Dibongkar