Global-News.co.id
Ekonomi Bisnis Utama

Tahun 2022, BI Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Jatim 5,8%

Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) Tahun 2021 yang digelar secara hibrid (daring dan luring), Rabu (24/11).

SURABAYA (global-news.co.id ) –  Bank Indonesia (BI) memproyeksikan ekonomi Jatim pada 2022 tumbuh lebih tinggi dari tahun sebelumnya, pada kisaran 5,0% – 5,8% (yoy) atau kembali ke pola normal pertumbuhan sebelum pandemi Covid-19.

Hal ini didorong oleh berlanjutnya perbaikan ekonomi global yang berdampak pada kinerja ekspor yang tetap kuat, serta meningkatnya permintaan domestik dari kenaikan konsumsi dan investasi.
Selain itu, pertumbuhan tersebut juga didukung vaksinasi, pembukaan sektor ekonomi, dan stimulus kebijakan. Sinergi kebijakan yang erat dan kinerja perekonomian  2021 menjadi modal untuk semakin bangkit dan optimistis akan pemulihan ekonomi Indonesia yang lebih baik pada 2022.

“Penguatan sinergi dan inovasi ditujukan untuk menciptakan imunitas massal dari pandemi Covid-19 dan pembukaan kembali sektor ekonomi prioritas, mendorong pemulihan ekonomi dalam jangka pendek melalui kebijakan peningkatan permintaan, serta memperkuat pertumbuhan yang lebih tinggi dalam jangka menengah melalui kebijakan reformasi struktural,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) Tahun 2021 yang digelar secara hibrid (daring dan luring), Rabu (24/11).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jatim Budi Hanoto meyakini dan optimistis ekonomi Jawa Timur akan bangkit pada 2021 dan 2022 seiring dengan terciptanya sinergi kebijakan dan inovasi Pemerintah Daerah, Bank Indonesia dan lembaga/otoritas lain di Jawa Timur dalam mempercepat pemulihan ekonomi.

Dijelaskan Budi optimisme akan kebangkitan ekonomi Jatim didukung oleh kondisi fundamental, yang utamanya ditopang oleh sektor pertanian serta kuatnya sektor industri yang menjadikan Jatim sebagai lead export manufaktur. Kondisi ini diperkuat dengan inovasi dan sinergi berbagai pihak dalam menggali potensi yang ada, seperti penguatan kerjasama perdagangan antar daerah, digitalisasi perekonomian, peningkatan inklusivitas UMKM, serta pengembangan ekonomi syariah.

Inovasi dan sinergi kebijakan tersebut telah mampu menjaga momentum kebangkitan ekonomi Jawa Timur pada 2021. “Di tengah kebijakan pembatasan wilayah, pada triwulan III 2021 ekonomi Jawa Timur tetap mampu tumbuh positif sebesar 3,23% (yoy), lebih tinggi dari Jawa (3,03%, yoy). Sementara pada triwulan IV 2021 pemulihan ekonomi Jatim diperkirakan terus berlanjut sejalan dengan penurunan kasus Covid-19,” katanya.

Pertemuan Tahunan Pemprov Jatim dan Bank Indonesia Jatim ini juga menggelar komitmen program bersama.

Bangkitnya ekonomi Jatim di tengah pandemi Covid-19 tidak lepas dari 4 kunci faktor sukses, yaitu Jatim sebagai Lead Export Industri Manufaktur,  penguatan Jatim sebagai Lumbung Pangan Nusantara (LPN), optimalisasi digitalisasi ekonomi dan menginklusifkan ekonomi Jatim melalui pengembangan UMKM, ekonomi syariah, dan pariwisata.

Senada dengan hal tersebut, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa juga menyatakan kunci sukses akselerasi ekonomi Jatim tidak lepas dari berbagai inisiatif yang dilakukan Pemerintah Daerah, seperti penguatan kerjasama antar daerah dan optimalisasi Lumbung Pangan Nusantara, didukung suksesnya program vaksinasi yang menjadi game changer bagi pemulihan ekonomi.

“Ke depan, terdapat beberapa tantangan bagi perekonomian Jatim yang perlu diantisipasi, antara lain tidak meratanya pemulihan ekonomi global, disparitas laju inflasi antar kabupaten/kota di Jatim, pembangunan SDM dan ketersediaan akses internet yang belum merata antara Jawa Timur bagian Utara dan bagian Selatan, serta lemahnya standardisasi produk serta masih terbatasnya pembiayaan UMKM,” kata Khofifah.

Pertemuan Tahunan Pemprov Jatim dan Bank Indonesia Jatim ini juga menggelar komitmen program bersama, seperti perluasan Rumah Kurasi dan Pondok Kurasi untuk mendukung 1.000 produk UMKM, program perluasan Pasar Rakyat Siap Digital,  kick off  ikrar halal produk UMKM, kick off perluasan program desa wisata halal dan program kandang komunal untuk peningkatan produksi sapi potong.

Kerjasama ini diwujudkan dalam rangka penguatan ekosistem UMKM untuk ekonomi Jatim yang inklusif, membangun Jatim sebagai Pusat Industri Halal terdepan serta mewujudkan Jatim sebagai Lumbung Pangan Nusantara. (tis, fan)

baca juga :

Piala Asia 2023: Timnas Indonesia Takluk 0-4 dari Australia

Redaksi Global News

Pimpinan DPRD: Kekerasan Seksual Rusak Citra Surabaya sebagai KLA

Teridentifikasi, Jasa Raharja Cairkan Santunan untuk Pramugara

Redaksi Global News