Global-News.co.id
Gaya Hidup Utama

‘Penyalin Cahaya’ Film Terbaik FFI 2021

Arawinda Kirana – Yuni sebagai Yuni

SURABAYA (global-news.co.id) – Film Penyalin Cahaya terpilih menjadi Film Terbaik dalam Malam Anugerah Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) ke-41 yang diselenggarakan Rabu (10/11) dan dihadiri Presiden Joko Widodo.

Film tersebut sekaligus menyabet 12 penghargaan dari 17 nominasi yang diraih. Selain film terbaik, film besutan Wregas Bhanuteja ini juga menang pada kategori sutradara terbaik pemeran utama pria terbaik, pemeran pendukung pria terbaik.

Pada acara yang dinantikan insan perfilman Indonesia itu, Presiden sekaligus mengabarkan pemberian gelar Pahlawan Nasional bagi Bapak Perfilman Indonesia, H Usmar Ismail. Gelar ini diberikan bertepatan dengan Peringatan Hari Pahlawan 10 November.

Pada 66 tahun yang lalu, H Usmar Ismail dan Djamaluddin Malik memprakarsai FFI sebagai penghargaan tertinggi bagi insan perfilman Indonesia. Karena itu Presiden mengingatkan, perfilman harus dijaga dengan membuat karya yang berkualitas yang mengangkat nilai-nilai budaya.

Presiden juga mengungkapkan rasa bangganya, karena di tengah situasi yang terbatas akibat pandemi sineas Indonesia mampu berkreasi dan berprestasi di kancah perfilman internasional.

“Bermacam arah sudut cerita yang diambil seperti Syariah di Aceh, perempuan yang melahirkan di penjara. Menurut saya ini merupakan sudut-sudut yang tidak pernah terpikirkan. Ini sebuah pandangan yang tajam yang diwujudkan melalui film,” kata Presiden Jokowi dalam festival film bertema ‘Sejarah Film dan Media Baru’ dengan subtema ‘Beralih Masa Bertukar Rasa Film Indonesia’ tersebut.

Presiden memberikan apresiasi pada 4 sineas yang sudah membawa nama harum Indonesia di perfilman internasional. Di antaranya, Edwin yang lewat Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas yang memenangkan Golden Leopard, penghargaan tertinggi di Festival Film Locarno di Swiss.

Selain itu Kamila Andini yang lewat Yuni memenangi penghargaan Platform Prize di Toronto International Film Festival 2021, serta Tumpal Tampubolon yang lewat Laut Memanggilku memenangi Sony Award untuk film pendek terbaik Busan International Festival.

Pada acara tersebut sutradara Lamtiar Simongkir mengajak Presiden untuk menyaksikan filmnya Invisible Hopes. “Bapak Presiden, Bapak harus melihat Invisible Hopes. Bapak harus janji untuk melihat film yang berkisah tentang anak-anak yang dilahirkan di penjara dan diperlakukan seperti narapidana,” kata Lamtiar saat menerima penghargaan Film Dokumenter Panjang Terbaik FFI 2021. (ret)

Daftar Pemenang FFI 2021:

Film Terbaik : Penyalin Cahaya

Sutradara Terbaik: Wregas Bhanuteja – Penyalin Cahaya
Pemeran Utama Pria Terbaik: Chicco Kurniawan – Penyalin Cahaya sebagai Amin
Pemeran Utama Perempuan Terbaik: Arawinda Kirana – Yuni sebagai Yuni
Pemeran Pendukung Pria Terbaik: Jerome Kurnia – Penyalin Cahaya sebagai Tariq
Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik: Marissa Anita – Ali & Ratu Ratu Queens sebagai Mia
Penulis Skenario Terbaik: Henricus Pria & Wregas Bhanuteja – Penyalin Cahaya
Penulis Skenario Adaptasi Terbaik: Gea Rexy, Bagus Bramanti, Charles Gozali – Sobat Ambyar
Penata Musik Terbaik: Yennu Ariendra – Penyalin Cahaya
Penata Suara Terbaik: Sutrisno & Satrio Budiono – Penyalin Cahaya
Pencipta Lagu Tema Terbaik: Mian Tiara – “Di Bawah Langit Raksasa” dari Penyalin Cahaya
Pengarah Artistik Terbaik: Dita Gambiro – Penyalin Cahaya
Pengarah Sinematografi Terbaik: Gunar Nimpuno, I.C.S – Penyalin Cahaya
Penata Efek Visual Terbaik: Bintang Adi Pradana – Preman
Penyunting Gambar Terbaik: Ahmad Yuniardi – Penyalin Cahaya
Penata Rias Terbaik: Novie Ariyanti – Preman
Penata Busana Terbaik: Fadillah Putri Yunidar – Penyalin Cahaya
Film Cerita Pendek Terbaik: Laut Memanggilku – Tumpal Tampubolon – Mandy Marahimin
Film Dokumenter Pendek Terbaik: Three Faces In The Land Of Sharia – Davi Abdullah – Masridho Rambey
Film Dokumenter Panjang Terbaik: Invisible Hopes – Lamtiar Simongkir

Penghargaan Khusus

Kritik Film Terbaik: Going Gaga Kejahanaman: Martabat dan Pandangan Dunia Perempuan Tanah Jahanam – Kukuh Yudha Karnanta – FIB UNAIR
Penghargaan untuk Artis Terfavorit Piala Citra DewiPrilly Latuconsina
Penghargaan Aktor Terfavorit Piala Bambang Irawan: Angga Yunanda
Penghargaan Film Terfavorit Piala Djamaludin Malik: Ali & Ratu-Ratu Queens
Penghargaan Pengabdian Seumur Hidup: Jajang C. Noer

 

baca juga :

UK Petra Miliki Profesor Pertama Bidang Ilmu Elektro

Kecolongan M Nuh, Mekanisme Lelang Konser Amal Dipertanyakan

Redaksi Global News

Porprov VII Jatim: Heru Tjahjono Siapkan Bonus bagi Daerah Juara Umum Sepatu Roda