Presiden Joko Widodo (Jokowi) menganugerahkan tanda kehormatan bintang jasa kepada 300 tenaga kesehatan (nakes) Indonesia. Sebanyak 300 nakes yang diberi bintang jasa itu meninggal saat menangani COVID-19. Penganugerahan tanda kehormatan bintang jasa itu digelar di Istana Negara, Jakarta, Rabu (10/11/2021).
Penganugerahan ini berdasarkan Keputusan Presiden No 110/TK/Tahun 2021 tentang Tanda Kehormatan Bintang Jasa. Kepres ini diteken pada 25 Oktober 2021 oleh Jokowi.
“Memutuskan, menetapkan dan seterusnya, ke-1 menganugerahkan gelar pahlawan nasional dan tanda kehormatan bintang jasa kepada yang namanya tersebut dalam lampiran keputusan ini sebagai penghargaan atas jasa-jasanya sesuai ketentuan syarat khusus dalam rangka memperoleh gelar pahlawan nasional dan tanda kehormatan bintang jasa sebagaimana diatur dalam undang-undang,” kata Sekretaris Militer Presiden.
Langkah pemerintah ini memang sudah tetap, kerana pada masa pandemic covid-19, para Nakes ini benar-benar berada di garda terdepan dalam melawan covid-19. Tugasnya yang harus berhadapan langsung dengan pasien COVID-19, membuat nakes berpotensi sangat tinggi untuk ikut terpapar Virus Corona.
Bahkan, Indonesia tercatat sebagai negara dengan jumlah kematian nakes tertinggi di Asia. Pada Sabtu, 2 Januari 2021, Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI), melaporkan, sebanyak 504 tenaga kesehatan meninggal karena COVID-19. Sebanyak 504 orang tersebut terdiri dari dokter (237), dokter gigi (15), perawat (171), bidan (64), apoteker (7), tenaga laboratorium medik (10).
Dan, 237 orang dokter yang meninggal akibat Virus Corona terdiri dari dokter umum (101 dan empat di antaranya adalah guru besar), dokter spesialis (131 dan tujuh di antaranya guru besar), residen (5).
“Kematian tenaga medis dan kesehatan di Indonesia tercatat paling tinggi di Asia, dan lima besar di seluruh dunia,” kata Ketua Tim Mitigasi IDI, Dr Adib Khumaidi SpOT.
Meski dibayangi dengan kematian, banyak nakes yang tetap profesional menjalankan tugasnya untuk merawat pasien COVID-19.
Nakes di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, misalnya, yang dikabarkan tidak pulang ke rumah selama berbulan-bulan karena harus terus bekerja. Mereka benar-benar berjuang untuk kemanusian Mereka berjuang di gada terdepan untuk memberantas covid-19 di muka bumi ini.(*)