Global-News.co.id
Ekonomi Bisnis Pantura Utama

Kembangkan Bunga Krisan, DKPP Bojonegoro Beri Pelatihan Pasca Panen

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bojonegoro memberi pelatihan ke kelompok tani budidaya bunga krisan di Desa Klino

BOJONEGORO (global-news.co.id) – Tak hanya jadi hiasan ruang tamu, kini bunga krisan yang dikenal dengan keindahan bunganya dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomi. Untuk mengembangkannya, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bojonegoro melakukan pelatihan kepada kelompok tani budidaya bunga krisan di Desa Klino, Kecamatan Sekar.

Pelatihan ini fokus pada cara mengolah hasil pasca panen bunga krisan menjadi berbagai produk makanan dan minuman herbal yang kaya manfaat bagi kesehatan.

Kepala Bidang Tanaman  Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DKPP), Imam Nurhamid, mengatakan, pelatihan pasca panen dan pengolahan hasil bunga krisan sebagai upaya memberikan tambahan pengetahuan dan keterampilan kelompok tani.

Ia berharap, dengan pelatihan ini, para petani bisa meningkatkan nilai pasca panen. Selain itu pelatihan bertujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan perlakuan bunga krisan setelah dipanen agar bisa bertahan lebih lama mulai dari petani, florist dan ke konsumen.

Imam Nurhamid menjelaskan, faktor utama dalam menjaga tanaman krisan tetap bermutu adalah saat panen dan pasca panen yang tepat.

“Penanganan pasca panen meliputi pengumpulan bunga yang telah dipanen, transpor ke lokasi sortasi, sortasi dan grading, pengikatan, pembungkusan, perendaman, penyimpanan, pengepakan dan pengiriman,” ujarnya.

Sedangan pelatihan pengolahan hasil bunga krisan diberikan agar kelompok tani dapat menghasilkan produk sekunder dari bunga Itu.

Produk sekunder yang bisa dihasilkan dari tanaman krisan yaitu bagian daun dan bunga. Beberapa hasil olahan yang diberikan dalam pelatihan ini meliputi, teh bunga krisan, teh daun krisan, minuman instan bunga krisan, permen, dan peyek daun krisan.

“Bunga dan daun krisan ternyata dapat diolah menjadi makanan yang sedap dan berkhasiat pula,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Desa Klino, Dwi Nurhayanti, menuturkan, kelompok tani budidaya krisan sangat senang sekali dan antusias dalam pelatihan yang diberikan pemerintah kabupaten melalui DKPP.

“Semoga dengan adanya peningkatan kreativitas dan inovasi dari olahan bunga krisan menjadikan ciri khas atau ikon dari Desa Klino,” ujarnya. (ins, boe)

baca juga :

Sua PSIS, Laskar Padjadjaran Ingin Teruskan Tren Positif

Redaksi Global News

Wawali: Respons Cepat PMK Surabaya Minimalkan Kerugian Materi dan Korban Jiwa

Khofifah Sebut Angka Kesembuhan Jatim Tertinggi Nasional dalam Sepekan

Redaksi Global News