SURABAYA (global-news.co.id) – Direksi PDAM Surya Sembada yang baru terpilih bersama jajaran Dewas (Dewan Pengawas) bersilaturahmi ke Walikota Surabaya Eri Cahyadi di ruang kerjanya, kompleks Balai Kota Surabaya, Kamis (18/11). Jajaran direksi yang baru itu juga menandatangani pakta integritas dan kontrak kinerja.
Walikota Eri menyampaikan selamat bergabung di PDAM Surya Sembada. Ia juga menyampaikan beberapa pesan, pertama, ia meminta seluruh warga Kota Surabaya teraliri air. Kedua, meminta jangan jadikan dividen sebagai tujuan utama, asalkan itu diinvestasikan untuk kepentingan warga.
Ketiga, Walikota tidak ingin ada warga miskin atau Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) mensubsidi warga kaya. Makanya, ia meminta jajaran direksi yang baru terpilih itu menghitung kembali tarif yang akan diberlakukan kepada warga.
Dia juga berharap persaudaraan antara jajaran Direksi PDAM Surya Sembada dengan jajaran Pemkot Surabaya bisa semakin kuat. Bahkan, ia berharap tidak ada jarak antara Pemkot Surabaya dengan BUMD-nya. “Karena saya sudah anggap njenengan-njenengan ini sebagai saudara. Kita terbuka saja seperti keluarga, karena kalau tidak terbuka seperti keluarga, susah nanti membesarkan PDAM ini,” ujarnya.
Walikota Eri juga meminta mereka bekerja dengan hati, karena memang di PDAM itu tempat yang paling bagus untuk berbuat amal jariyah. Dengan ilmu dan kompetensi yang dimiliki oleh jajaran direksi baru itu, ia sangat yakin PDAM Surya Sembada akan luar biasa ke depannya. “Selamat bergabung, dan silahkan berkreasi dan berinovasi untuk kebaikan PDAM Surya Sembada,” katanya.
Sementara itu, Direktur Utama PDAM Surya Sembada, Arief Wisnu Cahyono, menjelaskan pertemuannya dengan Walikota Surabaya itu untuk silaturahmi karena dia bersama jajaran direksi lainnya baru terpilih. Selain itu, ia memastikan dalam pertemuan itu juga melakukan penandatanganan pakta integritas dan kontrak kinerja.
Menurutnya, yang paling penting Walikota Eri menekankan seluruh warga Surabaya harus teraliri air PDAM. Bahkan, ia mengaku sudah menargetkan pada bulan Agustus 2023 seluruh warga Surabaya teraliri air. “Paling tidak air yang mengalir di rumah warga itu setinggi dua meter dalam waktu 24 jam. Itu yang paling utama karena itu menjadi amal jariyah direksi dan Pemkot Surabaya,” ujarnya.
Dalam waktu dekat dia akan mengidentifikasi area-area yang belum teraliri air. Sebab, ada beberapa area yang ternyata belum teraliri air dan area itu tidak terduga sama sekali. “Tentunya, hal-hal teknis harus kita telaah di lapangan, penyebabnya apa dan sebagainya, baru kita menentukan tindakan teknisnya,” kata dia. (pur)