Global-News.co.id
Madura Utama

Bupati Baddrut Tamam: Dzalim, Jika Pejabat Tidak Melayani Rakyat Sungguh-Sungguh


PAMEKASAN (global-news.co.id) – Bupati Pamekasan Baddrut Tamam, Rabu (24/11/21), melantik dua orang pajabat tinggi pratama dan satu orang pejabat administrator di lingkungan Pemkab Pamekasan. Pelantikan dilakukan di Ruang Peringgitan Dalam Rumah Dinas Bupati Pamekasan.

Dua orang pejabat tinggi tingkat pratama yang dilantik adalah, pertama, Kusairi SE yang dilantik menjadi Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Pamekasan. Sebelumnya Kusairi menjabat Kepala Satpol PP Pamekasan.
Yang kedua adalah Cahya Wibawa ST, dilantik sebagai Kepada Dinas Lingkungan Hidup. Sebelumnya dia menjabat sebagai Kepala Dinas PUPR. Sedangkan pejabat administrator yang dilantik adalah R Muhammad Syaiful Amien menjadi Sekretaris Kantor Satpol PP Pamekasan.

Dalam pengarahannya Bupati Baddrut Tamam mengucapkan selamat kepada para pejabat yang telah dilantiknya. Dia berharap semoga di tempat baru mereka bisa menjadikan jabatannya sebagai tempat baru untuk pengabdian kepada Allah SWT dan kepada bangsa dan negara.

Dia mengatakan tidak ada yang yang lebih terhormat di antara sesama aparat atau pelayanan rakyat. Yang membuat lebih terhormat seorang pelayan rakyat adalah konsistensi, komitmen dalam menjalankan pengabdian, komitmen untuk terus bekerja lebih baik.

“Satu dengan yang lain, termasuk Bupati Pak Sekda, Kepala Dinas dan lain lain, seluruh kita semua sama. Yang membuat yang satu lebih terhormat dari yang lain itu adalah konsistensi komitmen. Konsistensi dalam menjalankan pengabdian, komitmen untuk terus bekerja lebih baik lagi. Artinya mau di posisi apa pun, terus melakukan sesuatu sesuai sumpah janji dan komitmen kita semua,” katanya.

Baddrut Tamam, menegaskan, paradigma baru dalam memahami tugas sebagai aparat negara itu harus terus diaplikasikan. Sebab kalau tidak mampu beradaptasi dengan sesuatu yang baru, maka siap ditinggalkan atau mundur atau kalah dalam persaingan.

“Karenanya, habit lama ini memang betul betul kita tinggalkan, harus kita tinggalkan, apalagi habit yang tidak produktif, habit yang tidak inovatif, habit yang antar satu dengan yang lain masih berjarak, kebiasaan yang membuat langkah semakin jauh dari cara inovatif dan kreatif,” terangnya.

Dia kembali menegaskan bahwa tidak mungkin akan ada hasil luar biasa dari cara kerja biasa biasa. Segala sesuatu harus diupayakan dengan kerja keras untuk jadi luar biasa yang bersamaan dengan takdir Allah. Sebagai sesama pelayan rakyat, kata dia, tidak perlu merasa lebih, semua sama.

“Kalau dengan jabatan masih terasa membuat perbedaan soal hormat, ini masih paradigm lama, ini mesti diganti. Paradigma baru di antara kita adalah komitmen bekerja sungguh sungguh bersama penuh kekompakan dan kebersamaan,” katanya.

Cita-cita dan impian untuk menjadaikan Pamekasan yang hebat, lanjuitnya, harus betul betul tercatat tidak hanya dalam perkataan, tapi harus menjadi suara di hati dan menjadi perilaku, kebiasaan baru dan komitmen bersama.
“Kenapa begitu karena darah yang mengalir di diri kita, dibayari negara. Maka persembahan apa yang bisa kita berikan kepada negara, kalau bukan persembahan luar biasa. Dzalim bagi kita kalau kita tidak bisa menunjukkan pelayanan yang sungguh sungguh,” pungkasnya. (mas)

baca juga :

Bukan di Atas Saluran, Bangunan di Gebang Putih Berdiri di Lahan Milik Swasta

Redaksi Global News

Badrut Tamam : Beasiswa Santri Menuju Santri Tangguh Berdaya Saing

gas

PSBB Transisi Jakarta Diperpanjang hingga 17 Januari 2021

Redaksi Global News