Global-News.co.id
Ekonomi Bisnis Nasional Utama

Ubah Limbah Pertanian Jadi Briket, PEM Akamigas-Masyarakat Ciptakan Bahan Bakar Alternatif

Tim PEM Akamigas mempresentasikan tentang pembuatan briket arang

TUBAN (global-news.co.id) – Potensi pertanian jagung di Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban Jawa Timur, menjadi daya tarik bagi civitas akademika Politeknik Energi dan Mineral (PEM) Akamigas Cepu.

Sebab, limbah pertanian tersebut cukup besar. Selama ini hanya dibuang sia-sia. Padahal, limbah itu bisa diolah menjadi produk bernilai dan tepat guna.

Akhir September 2021 lalu, Tim Pengabdian Masyarakat PEM Akamigas yang diketuai Tun Sriana, berkunjung ke lokasi tersebut. “Kita pilih lokasi ini karena berdekatan dengan sumber biomassa, terutama untuk limbah pertanian. Materi bahan biomassa banyak macam seperti tongkol jagung, daun kering, juga kayu,” ujar Tun.

Bertempat di area wisata air terjun Nglirib, Tun Sriana bersama tim ditemui Kepala Desa Mulyoagung, M. Muhail dan warga. Tun bersama tim, mempresentasikan tentang pembuatan briket arang. Berbahan limbah biomassa skala rumah tangga sebagai bahan bakar alternatif.

“Biasanya di masyarakat, terutama desa-desa itu banyak limbah biomassa. Seperti tongkol jagung, daun-daun kering dan masih banyak lagi. Yang bila dibakar langsung tidak akan menghasilkan panas yang cukup tinggi,” ujarnya.

Apabila limbah itu dijadikan briket, kata dia, harapannya bisa menghasilkan panas yang lebih tinggi. Sehingga untuk proses masak dan keperluan lainnya bisa lebih cepat.

Kepala Desa Mulyoagung, M. Muhail, membenarkan, di desanya banyak limbah pertanian. “Kemarin baru saja musim panen. Jagungnya dijual, klobotnya untuk makanan sapi, sedangkan janggelnya dibuang,” kata dia. “Bahkan untuk janggel ini saja bisa sampai 10 truk untuk dibuang, karena menjadi sampah,” tambahnya.

Terlebih, menurut dia, ketika musim hujan, limbah jagung itu sulit untuk dibakar. “Dengan adanya sosialisasi pembuatan arang limbah ini semoga bisa menjadikan berkah bagi kita semua, warga Mulyoagung,” ungkap kepala desa.

Dengan melibatkan mahasiswa program studi Teknik Pengolahan Minyak dan Gas,  tim pengabdian masyarakat ini siap memberikan pelatihan intensif bagi warga Mulyoagung untuk proses selanjutnya.

Saat presentasi, perwakilan mahasiswa, Abdul Mubarok, menjelaskan, briket atau biobriket adalah arang dengan bentuk tertentu yang dibuat dengan teknik pengepresan tertentu. “Baik secara manual maupun mesin (hydrolic) dan menggunakan bahan perekat amilum (tepung kanji),” katanya. (rno)

baca juga :

Disambati Warga, Dewan PKS Jatim dan Surabaya Potong Gaji untuk Penanganan COVID-19

Redaksi Global News

Pembelian Tiket Kereta Cepat Whoosh Dapat Dilakukan di BNI Mobile Banking

Redaksi Global News

Anjuran WHO, Wajib Pakai Masker untuk Semua Warga RI Mulai Hari Ini!

Redaksi Global News