Global-News.co.id
Mancanegara Utama

Tanggalkan Gelar Kerajaan, Putri Jepang Mako Resmi Menikah

Putri Mako dari Jepang dan Kei Komuro resmi menikah tanpa upacara tradisional kekaisaran

TOKYO (global-news.co.id) – Putri Mako dari Jepang resmi menikahi kekasihnya sejak kuliah, Kei Komuro, pada Selasa (26/10) tanpa upacara tradisional kekaisaran. Putri Mako merupakan keponakan Kaisar Naruhito.

Komuro yang berprofesi sebagai pengacara di salah satu firma hukum Jepang bukan berasal dari keluarga bangsawan dan kerajaan. Karena itu, Putri Mako menanggalkan statusnya sebagai keluarga kekaisaran ketika resmi menikah dengan Komuro.

Badan Rumah Tangga Kekaisaran Jepang menyerahkan dokumen-dokumen hukum untuk mendaftarkan pernikahan Putri Mako dan Komuro pada Selasa pagi.

Komuro terlihat meninggalkan rumahnya di Yokohama sekitar pukul 08.30 waktu setempat. Sementara itu, Putri Mako juga terlihat meninggalkan kediaman kekaisaran sekitar pukul 10.000 mengenakan setelan terusan biru mint.

Putri Mako terlihat memberi hormat kepada media yang menunggu sambil memegang buket bunga berwarna pastel sebelum memasuki mobil sedan abu.

Putri Mako dan saudara perempuannya juga sempat berpelukan. Kedua orangtua turut mendampingi Putri Mako sampai mobilnya sebelum pergi sendiri ke tempat catatan sipil.

Media lokal Jepang melaporkan Putri Mako dan Komuro, yang sama-sama berusia 30 tahun, dijadwalkan menggelar konferensi pers soal pernikahan mereka di sebuah hotel di Ibu Kota Tokyo pukul 14.00 waktu setempat.

Japan Times melaporkan keduanya akan tinggal di sebuah kondominium di Tokyo sambil mempersiapkan perpindahan mereka ke New York, Amerika Serikat.

Karena anggota keluarga kaisar tidak memiliki paspor, Putri Mako harus mulai mengajukan pembuatan paspor seperti warga pada umumnya.

Tak seperti anggota keluarga kekaisaran Jepang lainnya, pernikahan Mako akan digelar sangat sederhana. Mereka bahkan tak akan menggelar upacara pernikahan, resepsi, dan ritual lainnya.

Sebagaimana dilansir AFP, Mako bahkan tak menerima hadiah pernikahan berupa uang dari kekaisaran. Badan Pengurus Kekaisaran menyatakan bahwa uang yang ditolak itu mencapai 153 juta yen atau setara Rp19 miliar.

Setelah dirundung kontroversi, Putri Mako dan Komuro tetap melangsungkan pernikahan terlepas dari penentangan sebagian warga. Salah satu hal yang membuat pernikahan Putri Mako sempat tertunda adalah skandal keluarga Komuro yang disebut memiliki hutang dengan nilai cukup besar.

Sejak itu berbagai kritikan muncul terhadap sejoli itu. Penolakan terhadap pernikahan Putri Mako dan Komuro juga sudah terlihat sejak pekan lalu, ketika sejumlah warga menggelar aksi protes di distrik perbelanjaan Ginza, Tokyo.

Sebagian besar demonstran merupakan kaum konservatif dan orang-orang paruh baya. Mulai dari media sosial hingga aksi protes langsung, mereka menyerukan agar Putri Mako tak mencemari kekaisaran Jepang. (cnn, ins)

baca juga :

Secara Resmi, Jenazah Eril Diserahkan ke Pihak Keluarga Ridwan Kamil

Pemkot Surabaya Berupaya Tuntaskan Masalah Penerangan Jalan Umum

Redaksi Global News

Bank Jatim Borong Penghargaan di Dua Ajang Berbeda