JAYAPURA (global-news.co.id) – Tidak banyak atlet yang bisa dan memiliki kemampuan dalam dua cabang olahraga berbeda. Namun Muhammad Uchida Sudirman membuktikan mampu menorehkan prestasi di lapangan sepakbola dan di arena cabor muaythai.
Bahkan Uchida berhasil meraih dua medali dari cabang olahraga muaythai di PON XX Papua. Pertama, meraih emas dari nomor waikru atau nomor seni, dan perunggu dari nomor tarung -73 kilogram putra.
Atlet berusia 18 tahun itu sebelumnya bahkan sudah mengharumkan Indonesia di cabang olahraga yang sama pada SEA Games 2019 dengan meraih perunggu dari nomor waikru.
Uchida sudah mengenal muaythai sejak kecil, karena sang ayah merupakan salah satu pegiat olahraga tersebut dan kini merupakan Ketua Umum Pengurus Besar Muaythai Indonesia.
Sosok kelahiran Jakarta 25 Maret 2003 itu bahkan pernah mendapat kesempatan penyematan mongkol atau aksesori di kepala khas atlet muaythai dari mendiang raja Thailand Bhumibol Adulyadej pada 2013.
Tidak hanya muaythai, Uchida juga sempat meraih perunggu dalam kejuaraan dunia wushu junior 2010. Di luar olahraga bela diri, Uchida pun punya torehan apik di cabang sepakbola.
Bersama si kembar Bagas Kaffa dan Bagus Kahfi, Uchida mendapat polesan dari Fakhri Husaini di ajang Piala Asia U-16 2018 yang berlangsung di Malaysia. Saat itu Uchida terdaftar sebagai pemain asal SSB Patriot 165 dan masuk sebagai salah satu pemain bertahan bersama Bagas serta Yudha Febrian.
Dalam ajang internasional, Uchida yang berusia 15 atau lebih muda satu tahun dibanding mayoritas rekan-rekan setimnya tidak diturunkan Fakhri. Kendati demikian Uchida sempat mendapat sorotan saat menjadi penerjemah menemani kapten David Maulana yang diwawancarai pada akhir pertandingan.
Yang jelas, karier Uchida di lapangan hijau hingga kini masih terus terjaga. Uchida merupakan bagian dari tim Persija Jakarta dan masih memiliki impian membela tim Merah Putih. (cnn, ins)