Global-News.co.id
Ekonomi Bisnis Pantura Utama

Program Sinau Nang Ndeso, Rajut Asa Lewat Anyaman Bambu

Pelatihan kerajinan anyaman bambu di
Balai Desa Sugihwaras, Kec Ngraho, Bojonegoro

BOJONEGORO (global-news.co.id) – Kualitas dan potensi desa makin mendapat perhatian dari stakeholder terkait. Seperti dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) yang terus meningkatkan kualitas desa. Salah satunya dengan memanfaatkan potensi lokal desa melalui Sinau Nang Ndeso (Sinando).

Bertempat di Balai Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngraho, Kabupaten Bojonegoro (28/9) dilaksanakan pelatihan dari kerajinan anyaman bambu. Tampak hadir dalam acara, Camat Ngraho, Dinas PMD Provinsi Jawa Timur, Dinas PMD Kab Bojongoro, Kepala Desa Sugihwaras, narasumber dan 30 perajin anyaman bambu dari Desa Sugihwaras dan sekitarnya.

Kabid Ketahanan Masyarakat Desa/Kelurahan (DPMD) Bojonegoro, Evie Octavia Marini, mengatakan, kegiatan Sinando merupakan pelatihan dalam rangka pemberdayaan masyarakat desa. Kali ini menggunakan bambu yang sebagian besar tumbuh di lahan warga dan sepanjang bantaran Sungai Bengawan Solo.

“Hasil kegiatan peserta semakin kreatif dengan mendapatkan berbagai bentuk desain terbaru dalam membentuk anyaman. Sementara untuk pemasaran produk akan dibantu dari OPD terkait. Peserta juga mendapat sertifikat dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur,” ujar dia.

Peserta juga mendapat materi terkait pemasaran baik secara online maupun offline. Dengan harapan, dapat menambah pendapatan warga desa dan ekonomi perdesaan dapat meningkat.

Ia mengatakan, pemanfaatan potensi bambu juga harus diikuti dengan upaya pelestarian dengan budidaya tanaman bambu. Nantinya juga bermanfaat untuk penghijauan dan penahan tanah agar tidak mudah erosi, sekaligus menjaga ketersediaan bahan baku kerajinan berbahan bambu.

Program Sinando Provinsi Jawa Timur sangat bersinergi dengan program prioritas Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, utamanya guna mewujudkan peningkatan kesejahteraan berbasis ekonomi kerakyatan dan ekonomi kreatif.  Salah satunya melalui pemberdayaan masyarakat desa dengan pemanfaatan potensi lokal desa berupa bambu yang diolah menjadi produk bernilai jual atau nilai tambah.

“Sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat perdesaan dan hal ini menjadi salah satu indikator yang mendukung peningkatan Indeks Membangun Desa Mandiri,” kata dia. (ins, boe)

baca juga :

Supaya Ekonomi Tetap Berjalan, Risma Ajak Seluruh Warga Jaga Kondusifitas Surabaya

Redaksi Global News

Skenario Pakde Karwo Atasi Ketidakpastian Anggaran

Kapolresta Sidoarjo Bekali Paket Kesehatan Anggota dan ASN Hadapi Covid-19

gas