Global-News.co.id
Ekonomi Bisnis Utama

Permintaan Listrik 2021-2030 Diramal Hanya Tumbuh 4,9%/Tahun

JAKARTA (global-news.co.id) – Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 disusun di tengah ketidakpastian permintaan listrik akibat imbas pandemi Covid-19. Lantaran itu, PLN meramalkan rata-rata pertumbuhan listrik hingga 2030 hanya sekitar 4,9% per tahun.

Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan, tekanan pandemi membuat pertumbuhan listrik pada 2020 turun 0,79%, sehingga pertumbuhan listrik diproyeksikan lebih rendah dibandingkan RUPTL sebelumnya.

“Pertumbuhan listrik untuk 10 tahun ke dapan diproyeksikan rata-rata sebesar 4,9% per tahun, lebih rendah daripada RUPTL 2019-2028 dengan rata-rata sebesar 6,4% per tahun,” ujar Zulkifli dalam Webinar Diseminasi RUPTL PLN 2021-2030, Selasa (5/10).

Sementara, program 35.000 megawatt (MW) yang telah direncanakan sejak 2015 sebagian besar telah memasuki masa konstruksi dan akan segera beroperasi. Hal ini berpotensi menyebabkan kelebihan pasokan listrik karena permintaan yang rendah.

Namun, PLN telah menyiapkan strategi untuk mengurangi risiko atau dampak oversupply. Misalnya melalui program pemasaran yang agresif untuk meningkatkan permintaan, seperti seperti kompor induksi, kendaraan listrik (electric vehicle/EV).

Selain itu, melalui kebijakan pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi sehingga menciptakan permintaan listrik baru di kawasan industri, kawasan ekonomi khusus (KEK), destinasi pariwisata prioritas dan super prioritas, dan sebagainya. Pemerintah juga diminta meminimakan penambahan kapasitas infrastruktur baru.

Kemudian merelokasi pembangkit PLTG/GU ke daerah-daerah yang membutuhkan untuk meminimalkan biaya investasi dan meningkatkan utilisasi aset, serta renegosiasi penyesuaian jadwal, baik itu kepada IPP pembangkit maupun penyedia bahan bakar.

“Pelaksanaan program co-firing yang tidak memerlukan biaya belanja modal dan hanya mengoptimalkan biaya operasional, sehingga risiko kelebihan pasokan dapat dihindari sejalan dengan peningkatan bauran energi baru terbarukan (EBT),” ujarnya.

RUPTL 2021-2030 Paling Hijau Lebih lanjut, Zulkifli mengatakan RUPTL 2021-2030 merupakan RUPTL paling hijau yang digunakan sebagai landasan untuk mencapai netral karbon pada 2060. PLN berkomitmen mencapai bauran energi dari EBT sebesar 23% pada 2025 dan mendukung porsi EBT pada rencana pembangkit baru lebih dari 50%.

Selain itu, pengembangan pembangkit EBT juga harus memperhitungkan keseimbangan antara supply dan demand, kesiapan sistem, keekonomian, serta harus diikuti dengan kemampuan domestik untuk memproduksi industri EBT. (agk)

baca juga :

OK Ditetapkan sebagai Paslon Tunggal Pilkada Ngawi

Redaksi Global News

Kinerja Moncer, Bank Jatim Raih Penghargaan Infobank Award 2023

Redaksi Global News

15 Oktober Umumkan Cagub, PDIP Tetap Lirik Risma

Redaksi Global News