Global-News.co.id
Ekonomi Bisnis Utama

Kuartal III, Laba BNI Tumbuh hingga 73,9%

(Dari kiri) Direktur IT dan Operasi BNI YB Hariantono, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini, dan Direktur Manajemen Risiko BNI David Pirzada berbincang-bincang mengenai BNI Xpora di sela penyelenggaraan Public Expose BNI Q3 2021 di Jakarta (25/10).

JAKARTA (global-news.co.id) – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 73% secara year on year (yoy) hingga kuartal III/2021.

Direktur BNI Utama Royke Tumilaar mengatakan, sampai dengan Kuartal III/2021, BNI berhasil mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 73,9 persen secara yoy yaitu. Laba tumbuh dari Rp 4,3 triliun per kuartal III/2020 menjadi Rp 7,7 triliun per kuartal III/2021.

Pertumbuhan laba ini didorong oleh pertumbuhan Fee Based Income (FIB) dan Net Interest Income (NIM) masing-masing sebesar 16,8 persen dan 17,6 persen secara yoy.

“Pencapaian ini juga merupakan hasil dari transformasi digital BNI yang salah satunya ditujukan untuk penguatan kapabilitas dalam transactional banking,“ ujar Royke dalam Konferensi Pers Paparan Kinerja Keuangan BNI Senin (25/10).

Royke mengatakan, BNI mencatat kinerja penghimpunan dana murah yang sangat sehat. Hal itu menjadi salah satu faktor pendukung kinerja kredit yang solid.

“Komposisi himpunan dana murah atau CASA mencapai 69,7 persen dari total Dana Pihak Ketiga (DPK) atau tertinggi dalam 10 tahun terakhir ini,” kata Royke.

CASA tumbuh 8% YoY, yaitu dari Rp 431,3 triliun pada Kuartal 3 – 2020, menjadi Rp 465,7 triliun pada Kuartal 3 – 2021. CASA mendominasi DPK yang juga tumbuh 1,4% YoY dari Rp 659,52 triliun pada Kuartal 3 – 2020 menjadi Rp 668,55 triliun pada Kuartal 3 – 2021. Pertumbuhan CASA tersebut berdampak pada penghematan beban bunga sebesar 10 basis point dari kuartal sebelumnya.

Pendapatan Operasional sebelum Pencadangan (PPOP) tumbuh 21,0% YoY yang tercapai dengan adanya struktur pendanaan (funding) berbiaya murah yang kuat, dimana berkontribusi dalam recovery Net Interest Margin (NIM) sebesar 50 basis point YoY. Pendapatan Bunga Bersih (NII) meningkat 17,6% YoY, yaitu dari Rp 24,39 triliun dari Kuartal 3 – 2020 menjadi Rp 28,70 triliun pada Kuartal 3 – 2021.

Pertumbuhan NII ini merupakan efek pendistribusian kredit BNI yang masih tumbuh 3,7% YoY, yaitu dari Rp 550,07 triliun pada Kuartal 3 – 2020, menjadi Rp 570,64 triliun pada Kuartal 3 – 2021. (jef)

baca juga :

Komnas HAM Minta KPU, Pemerintah, DPR Tunda Tahapan Pilkada Serentak 2020

Redaksi Global News

Kiper Borneo FC Gianluca Mencoba Tantangan Baru

Hadapi Maung Bandung, Pelatih PSM Tekankan Motivasi Tinggi ke Pemain

Redaksi Global News