Global-News.co.id
Pantura Utama

Telan Anggaran Rp 574 Miliar, Waduk Gongseng Bojonegoro Mulai Diisi

Pengisian bendungan Waduk Gongseng, Bojonegoro, dimulai hari ini, Rabu (22/09).

BOJONEGORO (global-news.co.id) – Pengisian bendungan (impounding) Waduk Gongseng, Bojonegoro, Jawa Timur dimulai hari ini, Rabu (22/09). Bendungan yang dibangun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ini merupakan pengembangan infrastruktur irigasi untuk mendukung ketahanan pangan nasional dan penyediaan air baku di wilayah kabupaten setempat.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, Agus Rudyanto, mengatakan, tahap awal pengisian Waduk Gongseng dilakukan melalui penutupan pintu conduit. Diharapkan dalam waktu lima bulan ke depan, tampungan Waduk Gongseng telah penuh sampai melimpah (tertuang) pada spillway (bangunan pelimpah).

“Sehingga bisa segera dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Bojonegoro,” katanya.

Dia menyampaikan, pelaksanaan pembangunan Gongseng telah melalui perjalanan panjang untuk menjamin keamanan terhadap konstruksi bendungan. Antara lain, sertifikasi persetujuan desain, ijin pelaksanaan konstruksi dan sertifikasi persetujuan pengisian waduk. “Diperlukan juga pembebasan lahan masyarakat dan instansi perhutani seluas 420,68 hektare,” katanya

Dia melanjutkan, Bendungan Gongseng dapat memberikan manfaat untuk pemenuhan kebutuhan air irigasi sebanyak 6.191 hektar, penyediaan air baku sebesar 300 liter per detik. Dan dapat mereduksi banjir hingga 133,27 m³ per detik. Pemenuhan kebutuhan air itu dari kapasitas tampungan sebesar 22,43 juta m³ yang berada di area genangan seluas 390,65 hektare.

Salah satu sudut bangunan bendungan Waduk Gongseng Bojonegoro

Bendungan Gongseng, juga memberikan manfaat lain sebagai kawasan wisata dan konservasi sumber daya air.

Terkait pengerjaan Bendungan Gongseng, lanjut dia, dimulai tahun 2013 dan direncanakan selesai tahun 2021 ini, dengan biaya sebesar Rp574 miliar yang bersumber dari dana APBN. “Progress pembangunan saat ini telah mencapai 94 persen,” ujarnya.

Sebagai salah satu persyaratan pengoperasian waduk, menurut dia, diperlukan pengisian awal waduk. Pengisian waduk sendiri, dilaksanakan secara bertahap agar dapat memantau perilaku bendungan secara intensif. Selama awal pelaksanaan pengisian waduk yang membutuhkan waktu 63 hari tetap dialirkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di bagian hilir bendungan.

“BBWS Bengawan Solo tetap berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dalam penyediaan air untuk ketahanan air di masa mendatang. Satu PR lagi ke depan adalah Bendung Gerak Karangnongko, sehingga masyarakat Bojonegoro melimpah airnya tidak kekurangan air,” tandasnya.

Kepala Dinas Pekerjaan umum Sumber Daya Air (Kadin PU SDA) Kabupaten Bojonegoro, Tedjo Sukmono menuturkan setelah pengisian 63 hari diharapkan bisa terisi, kemudian dites, kemudian dinaikkan levelnya sampai melimpah.

“Mudah-mudahan nanti pada Februari 2022 sudah penuh pengisiannya sesuai rencana kapasitas 22,43 juta m³,” harapnya.

Ditambahkan, Waduk Gongseng merupakan suplesi (penambahan) dari Waduk Pacal. Mengikuti hasil kajian terhadap pelestarian Waduk Pacal, yang merekomendasikan pembangunan satu waduk lagi.

Suplesi waduk tersebut diharapkan kapasitasnya sama dengan kapasitas Waduk Pacal pada saat dibangun. Yakni 44 juta m³. Sehingga bisa mengairi kekurangan air di wilayah Baureno dan Kepohbaru.

“Kita sebagai penerima manfaat, nanti harapannya bisa mengairi Kecamatan Sukosewu, Kapas, Balen, Sumberejo, Baureno dan Kepohbaru,” sambungnya. (rno)

baca juga :

Pakde Karwo Raih Penghargaan Tokoh Pengembangan Keuangan Syariah

Gandeng Puteri Indonesia, Walikota Eri Ajak Anak Muda Bangun Surabaya

Sosialisasi PSBB, Gresik Mulai Penyekatan Kendaraan

Redaksi Global News