Meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia merupakan salah satu agenda yang menjadi prioritas pemerintah. Pasalnya, dengan meningkatkan kesehatan, maka juga akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan menentukan kemajuan Indonesia.
KEMUDAHAN akses terhadap pelayanan kesehatan serta terpenuhinya fasilitas dan jumlah tenaga medis, menjadi perhatian khusus guna menghadirkan pemerataan. Selain itu, kesehatan merupakan investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Hal tersebut dapat berkontribusi dalam pencapaian 3 tujuan SDGs, yaitu menghapus kemiskinan, mengakhiri kelaparan serta kesehatan yang baik dan kesejahteraan.
`
Salah satu program yang dikembangkan oleh pemerintah, yaitu Program Indonesia Sehat. Sasaran dari Program Indonesia Sehat adalah meningkatnya derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan.
Pendekatan keluarga merupakan cara yang bisa dilakukan, sehingga muncul Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK). Keluarga menjadi fokus utama pendekatan karena salah satu fungsi keluarga adalah fungsi perawatan atau pemeliharaan kesehatan yang bertujuan untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki produktivitas tinggi.
Pendataan informasi mengenai kondisi kesehatan masyarakat menjadi hal utama yang harus dilakukan. Data yang sudah dikumpulkan harus diolah sehingga dapat diketahui kondisi yang terjadi berdasarkan hasil pengolahan data. Salah satu kabupaten di Indonesia, yaitu Kabupaten Sumenep, sudah melakukan pendataan informasi kesehatan keluarga. Namun, kabupaten yang berada di ujung timur Pulau Madura ini masih belum melakukan keberlanjutan dari pengumpulan data tersebut.
Hal ini yang memotivasi pengabdian masyarakat yang diketuai oleh Iis Dewi Ratih, S.Si, M.Si dari Departemen Statistika Bisnis, Fakultas Vokasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, bersama 5 dosen lainnya dan dengan bekerja sama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Sumenep sebagai mitra untuk melakukan visualisai data kesehatan keluarga di Kabupaten Sumenep.
Pengabdian Masyarakat Melalui Dashboard
Kegiatan ini menggandeng 10 mahasiswa KKN, yaitu Amara, Anang, Elina, Farich, Fahrila, Kharin, Melliyuma, Mumtazah, Odelia dan Rizky dan telah menghasilkan produk berupa dashboard. Dashboard tersebut menyajikan ringkasan data kondisi kesehatan penduduk di Kabupaten Sumenep dalam bentuk grafik.
Tim pengabdian masyarakat berharap agar nantinya dashboard ini dapat memberikan informasi dan dapat digunakan sebagai penunjang pengambilan kebijakan. Salah satu contoh output dari hasil pengabdian ini, yaitu Pemerintah Kabupaten Sumenep dapat mengetahui kecamatan yang harus diprioritaskan dalam perbaikan kualitas kesehatan.
Dengan melihat data sebaran, bisa diketahui jumlah Rumah Tangga yang tidak sehat (IKS<0,5), juga dapat diketahui mana yang belum mendapatkan akses sarana air bersih, masih memanfaatkan jamban bersama dan tidak memiliki fasilitas pembuangan akhir serta dari indikator kesehatan lainnya.
Selain itu, dashboard ini dapat digunakan untuk monitoring sejauh mana pendataan PIS-PK telah dilakukan.
Menurut Mohammad Alfiannur, ST, selaku Kepala Seksi Aplikasi Pengembangan Perangkat Lunak, adanya dashboard ini dapat digunakan sebagai rujukan dalam pengambilan kebijakan upaya mengatasi masalah kesehatan dan kemiskinan di Kabupaten Sumenep.
Saat ini dashboard yang dibuat hanya dapat diakses oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sumenep, namun rencana implementasi ke depan adalah membuat dashboard berbasis website yang dapat diakses oleh masyarakat luas khususnya masyarakat Sumenep.
Diharapkan kedepannya pembuatan dashboard ini tidak hanya untuk data kesehatan keluarga tapi bisa diimplementasikan untuk data lainnya sehingga data yang diperoleh bisa memberikan informasi sebanyak-banyaknya sebagai dasar pengambilan keputusan. (*)