Global-News.co.id
Ekonomi Bisnis Utama

Resmikan Kampung Naga, Bupati Banyuwangi Dorong Petani Lakukan Hilirisasi Pertanian

Menandai peresmian Kampung Naga tersebut digelar panen buah naga dan talkshow hybrid

BANYUWANGI (global-news.co.id) – Kabupaten Banyuwangi dikenal menjadi salah satu sentra penghasil buah naga. Banyak desa di Banyuwangi menjadi penghasil buah naga, salah satunya di Desa Bulurejo, Kecamatan Purwoharjo.

Bekerja sama dengan salah satu BUMN  Pupuk Indonesia, desa itu ditetapkan sebagai Kampung Naga Phonska Plus, yang diresmikan oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani bersama Direktur Produksi PT Pupuk Indonesia (Persero) Bob Indiarto, Jumat (24/9) malam.

Kampung Naga Phonska Plus terletak di Desa Bulurejo, Kecamatan Purwoharjo. Luas lahan buah naga di kampung ini mencapai 700 hektare dengan jumlah petani ratusan orang.

Disebut Kampung Naga lantaran hampir semua petani di desa ini kini menanam buah naga. Mereka juga telah menerapkan teknik penyinaran menggunakan lampu di malam hari atau dikenal inovasi Puting Si Naga (Penggunaan Lampu Tingkatkan Produksi Buah Naga). Inovasi ini telah masuk TOP 45 Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dam Reformasi Birokrasi.

Menandai peresmian Kampung Naga tersebut digelar panen buah naga dan talkshow hybrid. Talkshow digelar di tengah hamparan kebun buah naga, dan disiarkan nasional dengan diikuti sejumlah petani di 24 daerah se-Indonesia.

Dalam talk show tersebut, Ipuk mendorong petani buah naga melakukan hilirisasi pertanian dengan mengolah komoditas yang dihasilkan. Melalui hilirisasi, petani akan mendapat tambahan pendapatan dan meningkatkan kesejahteraan.

Menurut Ipuk, buah naga merupakan salah satu komoditas unggulan Banyuwangi yang produksinya melimpah hampir mencapai 83.000 ton per tahun. Bahkan, dengan inovasi penggunaan lampu untuk penyinarannya, mampu berproduksi sepanjang tahun di luar musim atau off season. Saat di luar musim, harganya relatif tinggi dibanding ketika panen raya,

“Melihat tingginya produksi buah naga, maka kita harus melakukan hilirisasinya. Petani kita dorong agar tidak hanya menjual komoditasnya, melainkan juga produk hilirnya,” kata Ipuk.

“Misalnya, diolah jadi mie, dodol, buah kering, keripik, minuman, atau produk olahan lainnya, sehingga petani bisa mendapatkan nilai tambah untuk peningkatan kesejahteraan mereka. Dinas terkait akan membantu pemasarannya,” imbuh Ipuk.

Berdasarkan Data Dinas Pertanian dan Pangan, luas tanaman buah naga di Kabupaten Banyuwangi mencapai 3.786 hektare, dengan produktivitas sebesar 82.544 ton per tahun. Jumlah tersebut sekaligus mengukuhkan Banyuwangi, sebagai penghasil buah naga terbesar di Indonesia.

Salah satu petani, Edi Lusi, mengatakan dengan teknik penyinaran tanaman buah naganya bisa panen sepanjang tahun, bahkan di luar musim (off season). “Buah naga bisa berbuah sepanjang tahun, dan bisa panen setiap bulan. Jadi bertani buah naga sekarang itu senang terus. Apalagi kalau panen di luar musim, harganya bisa tinggi,” kata ketua paguyuban petani buah naga Banyuwangi (Panaba).

Selain memperpanjang masa produksi dengan penyinaran lampu di malam hari, Edi dan petani buah naga lainnya terus berinovasi meningkatkan kualitas produksi. Memadukan teknik perawatan dan pemupukan yang berimbang, kini produksi buah naga Edi bisa mencapai bobot 1 kg per buah.

Sementara Direktur Produksi PT. Pupuk Indonesia (Persero) Bob Indiarto menjelaskan, pihaknya siap mendukung pengembangan pertanian Indonesia, termasuk di Banyuwangi. Salah satunya, dengan meresmikan Kampung Naga Phonska Plus ini.

Pupuk Indonesia juga memiliki berbagai program yang medukung regenerasi petani yang sinergis dengan program Banyuwangi. Misalnya, Agrosociopreneurship, program inovasi dan motivasi sektor pertanian yang melibatkan anak-anak muda, dan masih banyak lainnya.

Banyuwangi sendiri memiliki program Jagoan Tani yang mendorong anak muda agar mau terjun ke bisnis sektor pertanian dan segala subsektornya. Jagoan Tani merupakan program terintegrasi, bukan hanya ide atau rintisan bisnis pertanian dikompetisikan, tapi juga ada mentoringnya, dikoneksikan dengan perbankan, dan diberi hadiah modal ratusan juta. (pur)

baca juga :

APG Semeru, Dukcapil Terbitkan 960 Dokumen Pengganti bagi Korban

Redaksi Global News

Soal Pilgub Jatim, PKS Jatim Pilih Wait And See

BNI Dapat Penghargaan The Best CEO of The Most Sustainable Bank

Redaksi Global News