Global-News.co.id
Metro Raya Utama

Pelebaran Saluran dan Normalisasi Box Culvert, Penanganan Banjir Dilakukan dengan Melihat Kawasan dan Prioritas

Walikota Eri meninjau pengerjaan saluran dilanjutkan ke lokasi pembuatan bozem atau tempat penampungan air.

SURABAYA (global-news.co.id) – Menyongsong musim hujan dilakukan pelebaran saluran air dan naturalisasi box culvert di wilayah Kota Surabaya. Kali ini Walikota Surabaya, Eri Cahyadi, sempat melakukan peninjauan ke lokasi di kawasan Surabaya Barat, tepatnya di wilayah Kecamatan Tandes dan Benowo.

Mengendarai motor kesayangannya, awalnya Walikota Eri meninjau pengerjaan pelebaran saluran di Jl Raya Darmo Indah Surabaya. Kemudian, dilanjutkan ke Jl Tubanan Baru, tepatnya di lokasi pembuatan bozem atau tempat penampungan air. Saat berada di kedua lokasi itu, Walikota Eri juga terlihat melakukan rapat terbatas dengan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Surabaya, Erna Purnawati dan jajarannya.

“Hari ini sama Kepala Dinas PU Bina Marga, kita melihat saluran-saluran yang sudah kita lakukan perbaikan. Jadi Insya Allah, dari daerah ini dibuatkan bozem, nanti ada pintu air,” kata Walikota Eri saat berada di lokasi pengerjaan bozem di Jalan Tubanan Baru, Selasa (21/9).

Menurutnya, mengatasi genangan ataupun banjir tidak bisa dilakukan di satu titik lokasi, tapi dengan melihat kawasan sekitarnya. Makanya, sebelum melakukan pelebaran saluran di Jl Raya Darmo Indah, pihaknya sudah menyiapkan bozem untuk tempat menampung air.

“Kalau bicara banjir atau genangan kan tidak bisa satu tempat, tapi kawasan yang kita cari. Karena itu meski banjir dan genangan airnya di sana (Jalan Raya Darmo Indah), penanganannya di sini (bozem), bukan hanya di sana. Airnya ditampung di bozem, setelah itu saluran di sana baru diperlebar,” jelasnya.

Ia menyebut, setelah di kawasan ini sudah tidak terjadi genangan saat turun hujan, maka pengerjaan selanjutnya dapat difokuskan ke lokasi lain. Terutama, kawasan yang masih terjadi genangan air ketika turun hujan. “Yang posisinya ada di daerah Ketintang, Margodadi. Jadi penyelesaiannya tidak bisa perspot,, tapi harus berdasarkan zona,” katanya.

Pengerukan Endapan Lumpur

Di samping itu pula, mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini juga menjabarkan, permasalahan genangan atau banjir, penyelesaiannya harus dilakukan dengan skala prioritas. Termasuk pula dengan melihat elevasi atau ketinggian. Harapannya, anggaran untuk antisipasi banjir ini lebih efektif dan efisien.

Petugas melakukan pengerukan endapan lumpur di dalam saluran box culvert dengan alat berat.

“Hari ini saya minta Kepala Dinas PU memetakan yang ada genangan dan banjir di titik mana. Jadi anggaran tahun 2022 prioritasnya kita harus berani mengatakan di mana (genangan). Misal titiknya (genangan) ada 10. Dengan genangan air segitu, maka genangan jadi empat atau enam. Tidak semua digabung tanpa skala prioritas,” papar dia.

Maka dari itu, Walikota Eri menyebut, yang namanya Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan) serta pokok pikiran dari DPRD itu bagaimana bisa mengoneksikan saluran. Sehingga, bukan hanya fokus terhadap kecepatan pengerjaan saluran.

“Semua tetap dibangun, tetapi lihat elevasi dan skala prioritasnya. Mana wilayah yang harus dibangun dulu. Jadi Insya Allah (anggaran) sekitar Rp 600 miliar totalnya untuk Januari-Desember 2021, salah satunya untuk pengerjaan ini,” tuturnya.

Setelah meninjau pelebaran saluran dan bozem, Walikota Eri bergeser ke Jl Raya Sememi Surabaya, tepatnya sebelum makam Babat Jerawat. Di sana, petugas dari DPUBMP Kota Surabaya melakukan pengerukan endapan lumpur di dalam saluran box culvert menggunakan dua alat berat.

Walikota Eri pun terlihat tak canggung turun langsung meninjau ke bawah saluran box culvert. Dari hasil tinjauannya itu, ia melihat, bahwa endapan lumpur posisinya sudah hampir setengah dari tinggi box culvert, sehingga perlu dilakukan normalisasi.

“Ini yang menjadi PR (pekerjaan rumah) betul. Tadi saya bilang ke Kepala Dinas PU, ayo ke depannya tahun 2022 harus punya alat. Ini kalau yang di sini, belum pedestrian-pedestrian lainnya. Makanya saya bilang 2022 anggarkan, harus kita cari sama-sama alat yang bisa mendorong sampah di setiap titik,” kata Walikota. (pur)

baca juga :

Alami Start Buruk, Bali United FC Masih Favorit Juara

Redaksi Global News

Dua Atlet Bojonegoro Ikut Wakili Jatim ke PON

Redaksi Global News

Tak Relevan Lagi, TCSC Desak Revisi Perda 5/2008 tentang KTR

Redaksi Global News