Global-News.co.id
Mataraman Utama

Ketua Forikan Jatim Kampanyekan Gemarikan di Trenggalek

Ketua Forikan Jawa Timur, Arumi Bachsin Emil Dardak (tengah) saat acara di Trenggalek

TRENGGALEK (global-news.co.id) – Ketua Forikan Jawa Timur, Arumi Bachsin Emil Dardak mengampanyekan kegiatan gemar makan ikan (Gemarikan) di Kabupaten Trenggalek, Selasa (28/9).

Dalam kegiatan itu, istri Wakil Gubernur Jatim itu juga menyerahkan paket bantuan berisi ikan dan aneka olahannya kepada 200 anak-anak asal Kecamatan Suruh, Kabupaten Trenggalek. Beberapa bantuan diberikan kepada perwakilan ibu-ibu dari Kecamatan Suruh yang menjadi locus stunting.

“Harapan kami, meskipun ujian double belum lulus stunting ditambah pandemi Covid-19, optimisme itu harus ada. Selama optimisme itu ada, dan kerja keras, gotong royong juga harus terus dilakukan maka bisa mengurangi sedikit demi sedikit angka stunting di Kabupaten Trenggalek,” kata Arumi.

Ditambahkannya, ada pilihan untuk makan ikan dengan harga yang juga bervariasi. “Tinggal kita pilih saja mau ikan dengan harga berapa. Sedangkan ayam dan daging harganya lebih stagnan, dan ini yang menjadikan alasan saya ikut mengampanyekan Gemarikan,” lanjutnya.

Setiap ikan, masih menurut istri Wagub Jatim ini, baik air tawar maupun laut terus yang murah atau mahal sama sama punya kandungan gizi yang dibutuhkan tubuh. “Kandungan gizinya memang tidak sama, tapi kandungan gizinya dibutuhkan tubuh,” ujar ibu 2 anak ini.

Ketua Forikan Kabupaten Trenggalek, Novita Hardiny, tidak kenal lelah mengampanyekan Gerakan Memasyaratkan Makan Ikan (Gemarikan). Tidak hanya itu, istri Bupati Trenggalek, ini juga ingin mendorong Kabupaten Trenggalek, bebas stunting.

Seperti diketahui, stunting merupakan permasalahan gagal tumbuh kembang anak. Yang mana, saat ini memang menjadi perhatian serius Pemkab Trenggalek. Terlebih, salah satu wilayahnya menjadi lokus dari stunting.

“Pemenuhan asupan gizi menjadi poin penting untuk bisa mengurangi angka stunting. Namun sayangnya, itu bukanlah satu perkara mudah, permasalahan sosial ekonomi, budaya dan faktor lainnya menjadi permasalahan yang mengganjal,” ucap Novita dalam sambutannya, Selasa (28/09).

Dijelaskan ibu 3 anak ini, keberadaan Trenggalek yang tidak jauh dari laut, menjadikan kekayaan ikan yang dimiliki sangat melimpah. “Komoditas inilah yang coba ditawarkan kepada masyarakat. Karena, harganya yang fleksibel dan dapat dijangkau masyarakat,” imbuhnya.

Dirinya ingin, memperjuangkan Kabupaten Trenggalek ini bebas stunting. “Ini perjuangan yang tidak mudah. Butuh kerja keras sangat serius. Terus, komitmen dari berbagai pihak, gotong royong dari berbagai pihak dari beberapa tahun yang lalu sebelum adanya pandemi,” lanjut Novita.

Macam-macam yang menjadi perjuangannya, adalah ajakan memakan makanan yang sehat. “Trenggalek kan kaya akan ikan, hutannya juga luas, terus ada susu etawa juga, namun kenapa kita masih memjadi locus stunting. Ini perjuangan yang keras dari kami teman teman Forikan untuk membiasakan pola anak-anak, gemar makan ikan,” tutur Novita.

Salah satu penerima bantuan paket gemar ikan, Sri Rahayu mengaku sangat senang menjadi salah satu penerima manfaat bantuan. “Alhamdulillah, dapat bantuan dari Pemerintah, semoga bisa bermanfaat dan bisa memenuhi kebutuhan gizi keluarga saya,” papar Sri.

Perempuan ini, sadar akan kandungan gizi yang dikandung ikan. Sehingga, mulai membiasakan anaknya suka makan ikan. Tiga paket bantuan diterima perempuan ini, olahan ikan dalam bentuk kaleng, terus olahan camilan dari ikan serta ikan segar dari petani ikan. (kmf, jnr)

baca juga :

Dijamu Rans Nusantara FC, Empat Pemain PSS Absen

Liga Champions: AC Milan Menang Telak 4-0 di Kandang Zagreb

Redaksi Global News

Usulan Dana Operasional RT/RW Surabaya, Legislator Sebut Perlu Ditinjau

Redaksi Global News