BLORA (global-news.co.id) – Seorang pelajar di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, terpaksa harus mendapat 4 jahitan di kepalanya. Setelah terkena lemparan batu dari seseorang dalam kelompok konvoi di sekitar Taman Seribu Lampu Cepu. Saat ini, kasus pelemparan batu tersebut tengah ditangani Polsek Cepu.
Korban bernama Agna Saktya Keitza, asal Desa Glagahwangi RT 09 RW 03, Kecamatan Sugihwaras, Kabupaten Bojonegoro. Saat itu sedang nongkrong Ngopi di warung lesehan di Taman Seribu Lampu Cepu bersama teman-tamannya, pada (24/9) dini hari sekira pukul 23.30 WIB.
Tidak berselang lama, sekira pukul 00.30 WIB (25/9) tampak ada gerombolan konvoi sepeda motor dari arah barat. Begitu mendekati lesehan, tiba-tiba batu membentur dan mengakibatkan kepala korban bocor yang diduga berasal dari rombongan konvoi. “Seketika itu mata samar dan tidak bisa melihat jelas,” kata dia.
Pengunjung yang berada di lokasi kocar-kacir menghindar. Sebagian menyelamatkan korban, ke lorong terdekat. “Di situ saya tersungkur dan tidak sadarkan diri. Begitu sadar, sudah mendapat perawatan di rumah sakit,” ujarnya.
Selang beberapa waktu, kata dia, istirahat di kos tempat dia tinggal. Usai menjalani parawatan. “Saya didatangi tiga orang yang kelihatannya setengah mabuk. Saya diancam, supaya tidak menyebut nama perguruan ketika diperiksa polisi,” ungkapnya.
Korban mengaku kenal dan tahu dari perguruan mana. “Karena saya merasa terancam, jadi saya tidak berani ngomong saat diperiksa polisi. Untuk menghindari permasalahan lain,” katanya.
Kapolsek Cepu AKP Agus Budiana, membenarkan adanya laporan peristiwa penganiayaan tersebut. Terkait ada keterlibatan perguruan, dia mengaku masih mendalami kasus tersebut. “Baru dilaporkan pada Sabtu malam (25/9),” ujarnya.
Informasi dihimpun wartawan, saat dilakukan pemeriksaan korban dan saksi, korban juga mendapatkan kawalan dari kawan-kawan satu organisasi dari berbagai daerah. Mereka berkumpul di depan Mapolsek Cepu dan sebagian lain menyebar di tempat lain. (rno)