Global-News.co.id
Gaya Hidup Metro Raya Utama

Finalis Pangeran dan Puteri LH 2021, Walikota Eri Dorong Produk Olahan Tembus Pasar Industri

 

Walikota Eri Cahyadi (tengah) menyematkan tanda penghargaan kepada Pangeran Lingkungan Hidup 2021, Areya Kesyandria dari SMPN 6 Surabaya.

SURABAYA (global-news.co.id) – Walikota Surabaya Eri Cahyadi menyerahkan 51 penghargaan kepada para finalis Pangeran dan Puteri Lingkungan Hidup Tahun 2021 di Lobi Lantai II, Balai Kota Surabaya, Selasa (28/9).

Pangeran dan Puteri Lingkungan Hidup (Pa-Pi LH) Tahun 2021 merupakan perlombaan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH), dan Tunas Hijau, didukung PT PLN. Lomba diikuti oleh sekitar 937 siswa dari 111 sekolah mulai dari jenjang SD hingga SMP di Surabaya.

Walikota Eri mengatakan, para finalis Pangeran dan Puteri Lingkungan Hidup ini merupakan calon pemimpin masa depan. Sebab, di usia mereka saat ini, sudah mampu memberikan contoh kepada yang lebih tua tentang bagaimana mencintai lingkungan.

“Anak-anak ini dilatih mencintai lingkungannya. Mereka ini sudah mendidik satu kampung untuk menanam tanaman, ada yang kemudian hasilnya dijadikan minuman. Ada yang memanfaatkan popok bekas menjadi pot tanaman, ini semua adalah kreasi anak-anak itu.” kata Walikota Eri.

Oleh sebab itu, dia mendorong agar apa yang sudah dicapai anak-anak ini terus dilanjutkan. Pihaknya meminta Kepala DKRTH Kota Surabaya, para guru, kepala sekolah, dan Tunas Hijau untuk terus memberikan pendampingan terhadap anak-anak tersebut.

“Mereka ini berani datang ke sebuah kampung untuk memberikan contoh dan pelajaran terkait pengelolaan lingkungan. Itu harus kita teruskan, agar anak-anak ini nantinya menjadi seorang pemimpin, tidak berhenti hanya karena penghargaan ini. Ini hanyalah langkah awal menjaga lingkungan,” ujarnya.

Kemudian, untuk mewujudkan sustainability terkait produk-produk olahan yang dihasilkan para finalis Pangeran dan Puteri Lingkungan Hidup, Walikota Eri menyebut, jika Pemkot Surabaya akan terus melakukan pengembangan terhadap produk-produk olahan tersebut.

“Kalau tadi ada yang membuat sabun dari minyak jelantah, nah kampung yang mengadopsi produk itu akan kita gerakkan untuk membuat sabun. Nanti anak-anak ini yang akan menjadi pemimpinnya,” tuturnya.

Walikota Eri juga memiliki rencana agar produk-produk olahan itu bisa menembus industri perhotelan dan UMKM. Bahkan, ada beberapa produk yang sudah diperjual-belikan melalui aplikasi E-Peken milik Pemkot Surabaya. Meski demikian, sebelumnya produk-produk itu harus memenuhi standar yang berlaku.

Ni Luh (dua dari kanan) siswi kelas 4 SDN Rungkut Menanggal I peraih penghargaan peserta terceria dan teraktif bersih pantai tingkat SD

Mampu Olah Sampah Organik 150 Kg Per Hari

Sementara itu, Presiden Tunas Hijau, Muhammad Zamroni, mengatakan, perlombaan Pangeran dan Puteri Lingkungan Hidup Tahun 2021 diikuti sekitar 937 siswa dari 111 sekolah jenjang SD hingga SMP di Surabaya.

“Tahun ini kita mulai saat pandemi. Jadi, peserta di atas 500 itu sudah bagus. Sebab, sebelum mendaftar mereka harus memiliki projek yang sudah dilakukan dan terus berjalan,” kata Zamroni.

Pria yang akrab disapa Roni itu memastikan untuk peserta yang tidak menjadi juara 1 pada perlombaan kali ini masih dapat mengikuti lagi tahun yang akan datang. Sedangkan, mereka yang sudah menjadi juara pada perlombaan tersebut tidak dibolehkan ikut lagi.

“Mereka ini kiprahnya sudah nyata dan luar biasa. Ada satu anak yang mampu mengolah sampah organik lebih dari 20 ton dalam delapan bulan. Artinya, dalam sehari ia bisa mengolah 150 kg. Itu ‘kan luar biasa. Jadi, mereka ini benar-benar bisa membawa nama baik Kota Surabaya di tingkat internasional,” tuturnya.

Perlombaan Pa-Pi LH Tahun 2021 tingkat SMP dimenangkan oleh siswa SMPN 6 Surabaya Areya Kesyandria, dan siswi SMPN 1 Surabaya Sheyreen Callista. Untuk tingkat SD dimenangkan siswa SDN Kaliasin I Nevan Azka dan Shaqilla Calysta.

Ni Luh Gede Ketut Keyva Richie Valerina Atmaja siswi kelas 4 SDN Rungkut Menanggal I peraih penghargaan sebagai peserta terceria dan peserta teraktif bersih pantai tingkat SD itu mengatakan, ini merupakan pertama kalinya dia mengikuti perlombaan Pangeran dan Puteri Lingkungan Hidup. Pada keikutsertaannya yang pertama, ia membuat minuman dari tanaman serai.

“Minuman serai itu ada dua varian rasa, ada rasa rosela dan rasa jeruk nipis. Bikinnya dibantuin sama mama dan kakak, bertiga. Nanti mau menambahkan jumlah tanaman dan produknya, sekarang ada 3.030 tanaman serai,” ujarnya. (pur)

baca juga :

Sedekah Bumi di Kampung Ngesong, Walikota Eri Sebut Wadah Silaturahmi Antar-warga

Redaksi Global News

Tertekan COVID-19, Kucuran Kredit di Jawa Timur Minus 1,81%

Redaksi Global News

Ringankan Beban Pedagang, Pemkot Surabaya Bebaskan Pembayaran Retribusi SWK Selama PPKM Darurat

Titis Global News