Global-News.co.id
Secangkir Kopi Utama

Covid-19 Melandai Tetap Waspadalah


KASUS penularan covid-19 di tanah air, khsususnya di Jatim terus melandai. Meski demikian, kita harus tetap wasdapda. Jangan lengah. Mengapa? Karena jangan sampai gelombang baru dapat menyerang lagi. Seperti di Amerika Serikat (AS), Australia hingga Malaysia yang saat ini diserang gelombang baru covid-19. Bertolak pada kenyataan inilah, kita tetap terus waspada. Protokol Kesehatan (Prokes) secara ketat tetap dilaksanakan.

Seperti diketahui, per Senin (6/9/2021), untuk Jawa Timur (Jatim) ada tambahan kasus baru 360 kasus. Sementara pada hari yang sama terjadi tambahan 4.413 kasus baru, padahal pada bulan sebelumnya pernah mencapai sekitar 50.000 kasus baru. Penurunan yang cukup signifikan. Apakah hal ini karena penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang berhasil. Benar. Hanya saja kepatuhan masyarakat terhadap prokes juga menjadi salah satu kata kunci.

Akibat turunnya kasus baru tersebut, sejumlah daerah level PPKM-nya menurun. Seperti Surabaya yang sebelumnya berada di level 4, saat ini turun menjadi level 2. Secara umum, di Jatim kasus Covid-19 dapat melandai karena dilatarbelakangi dengan meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap warga di sekitar. Hal ini tentu didukung oleh satgas dari kecamatan dan kelurahan yang responsif melakukan mediasi dan evakuasi ketika ada warga yang terpapar Covid-19.

Berdasarkan data assestmen situasi Covid-19 di laman website Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per tanggal 4 September 2021, positivity rate mingguan di Jatim telah mencapai 4,68%. Dimana, capaian tersebut sudah sesuai standar pengendalian pandemi dari WHO yakni dibawah 5%. Sekaligus juga dibawah positivity rate mingguan nasional yang berada di angka 6,97%. Positivity rate sendiri adalah perbandingan antara jumlah kasus positif Covid-19 dengan jumlah tes yang dilakukan.

Dengan semakin turunnya positivity rate ini, kini hanya tersisa (per 4 September 2021) 4 daerah di Jatim yang saat ini berada pada zonasi assestment level 4 yaitu Kab. Ponorogo, Kab. Magetan, Kab. Blitar dan Kota Blitar. Dimana, pada awal bulan Juli dulu ada 34 kab/kota yang masuk ke level 4.

Dengan kenyataan ini, sudah sepatutnya, kita bersyukur dan berterimakasih atas kerja keras dan partisipasi semua pihak yang ikut mencegah penyebaran Covid-19 di Jatim. Di dalamnya termasuk Forkopimda Jatim, Pemkab/Pemko, tenaga kesehatan (nakes), tokoh agama, tokoh masyarakat, akademisi, media, dan seluruh elemen masyarakat. Di samping itu, capaian ini dipengaruhi oleh masifnya testing dan tracing yang lebih efektif. Dengan standar jumlah tes yang di tetapkan WHO yaitu 1:1.000 penduduk/minggu, Jatim seharusnya melakukan test 40.000/minggu. Sementara, minggu kemarin (awal September) jumlah testing di Jatim telah mencapai 90.045. Yang artinya angka tes di Jatim sudah mencapai lebih dari 2 kali lipat standar WHO.

Semoga, ke depan positivity rate yang semakin rendah ini dan testing rate maupun tracing ratio yang semakin tinggi bisa terus dipertahankan. Karena terbukti kombinasi ini sangat efektif menurunkan jumlah penyebaran Covid-19 di Jatim. Jangan lupa kita bisa tetap menjaga prokes, menjaga jarak, kebersihan dan juga mengikuti vaksin, Insya Allah akan terjadi suatu perlindungan. (*)

baca juga :

BI Tahan Bunga Acuan 3,75 Persen Januari 2021

Redaksi Global News

Liga 1: Persib Akan Habis-habisan di Sisa Laga

Erupsi Semeru, Pemkab Lumajang Kebut Penyiapan Huntara bagi Korban

Redaksi Global News