Global-News.co.id
Sport Utama

Berpenonton atau Tidak di PON Papua Diputuskan Pekan Depan

Menpora dalam konferensi pers virtual di Jakarta

JAKARTA (global-news.co.id) – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengatakan keputusan perihal ada atau tidaknya penonton di Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua akan ditetapkan pekan depan dalam rapat kabinet terbatas bersama Presiden Joko Widodo.

Menurut Zainudin, pemerintah dan panitia penyelenggara saat ini masih mengkaji kemungkinan PON Papua dihadiri penonton di stadion. Cakupan vaksinasi di empat klaster PON, akan menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

“Memang sekarang sedang kami lakukan pengkajian karena syaratnya (masyarakat) harus divaksin. Arahan pak presiden, beliau meminta untuk segera digencarkan vaksinasi Covid-19 khususnya yang ada di empat klaster, itu juga akan menentukan (keputusan),” kata Zainudin dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Sabtu.

Berdasarkan keterangan Dinas Kesehatan Provinsi Papua, hingga September rata-rata cakupan vaksinasi Covid-19 dosis pertama di empat klaster PON saat ini sudah di atas angka 50 persen, sedangkan dosis kedua di atas 30 persen.

Kendati begitu, sejumlah kontingen PON saat ini telah tiba di Papua meski upacara pembukaan masih dua pekan lagi. Bahkan beberapa cabang olahraga sudah menggelar test event jelang PON.

Sejumlah pertandingan bakal bergulir sebelum upacara pembukaan PON Papua pada 2 Oktober, seperti sofbol putra, polo air, bisbol, paralayang, dan wushu.

Selain itu ada juga cabang olahraga ekshibisi, seperti esport, triathlon, selancar ombak, hapkido, kick boxing, dan kabaddi.

Zainudin mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo rencananya bakal membuka langsung PON Papua pada 2 Oktober mendatang.

“Jadi saya menyampaikan tidak perlu ada kekhawatiran berlebihan karena Papua sudah siap dan PON ini bagi masyarakat Papua adalah kebanggaan dan harga diri buat mereka,” kata dia. (ant)

baca juga :

Di TVRI, Badrut Tamam Jelaskan Upaya Pencegahan Pernikahan Dini

gas

Pesawat Haji Ditambah

Redaksi Global News

Kalau Jadi Presiden, Trump Setuju Yerusalem Ibukota Israel

Redaksi Global News