Global-News.co.id
Kesehatan Utama

12 Kecamatan di Surabaya Butuh Tambahan FKTP

 

Cangkruk BPJS Kesehatan Bersama Media Tahun 2021 yang digelar secara virtual, Jumat (10/9).

SURABAYA (global-news.co.id) – Meski fasilitas BPJS Kesehatan di Surabaya mendekati standar pelayanan ideal, namun pemerataan pelayanan kesehatan masih belum memadai. Indikasinya sebanyak 12 kecamatan di Surabaya memiliki  FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama) sangat minim dengan rasio pelayanan 1 dokter melayani lebih 5 ribu pasien. Sedangkan 12 kecamatan tersebut adalah Kec Asemrowo, Benowo, Bulak, Dukuh Pakis, Kenjeran, Pabean Cantikan, Pakal, Sawahan, Semampir, Simokerto, Sukomanunggal, Tenggilis Mejoyo.

Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Primer Kantor Cabang Surabaya, Eka Wahyudi, menjelaskan hingga September 2021,  total jumlah FKTP di Surabaya sebanyak 214 unit dengan 606 dokter. Sedangkan jumlah peserta JKS di Surabaya hingga Agustus 2021 sebanyak 2.476.816. Sehingga rasio pelayanan dokter dan peserta adalah 1 : 4.087. “Rasio pelayanan ini sudah ideal. Standarnya 1 dokter maksimal melayani 5.000 peserta,” katanya dalam Cangkruk BPJS Kesehatan Bersama Media Tahun 2021 yang digelar secara virtual, Jumat (10/9).

Namun dari sisi pemerataan pelayanan untuk Kota Surabaya masih belum ideal. Karena dari 31 kecamatan yang ada Surabaya, sebanyak 12 kecamatan  rasio pelayanannya 1 dokter melayani lebih 5.000 peserta. Kondisi ini berdampak pada tak maksimalnya layanan kesehatan dan minimnya akses peserta untuk mendapatkan layanan kesehatan.

Eka menyebut untuk Kec Pabean Cantian, saat ini hanya memiliki 6 FTSP dengan 10 dokter. Padahal jumlah penduduk yang terdaftar sebagai peserta UHC/Universal Health Coverage (JKS) mencapai 70. 092 orang. “Ini artinya 1 dokter melayani lebih 7.000 peserta. Melebihi standar pelayanan yang ada,” katanya.

Untuk mengatasi kondisi ini perlu adanya redistribusi pelayanan. Hal ini butuh intervensi dari Pemkot Surabaya dan instansi terkait. Misalnya solusinya dengan menambah atau memperluas puskesmas, klinik atau faskes yang bekerjasama dengan Pemkot Surabaya di kecamatan yang memiliki FTSP minim.  Dari sisi BPJS pun juga “Kami menargetkan hingga akhir 2021 ada tambahan 9 FTSP di Surabaya sehingga totalnya bisa mencapai 223 unit sampai Desember nanti,” katanya.

Sementara Kepala Bidang Kepesertaan dan Pelayanan Peserta Kantor Cabang Surabaya Wiedho Widiantoro menjelaskan sejak digulirkan 1 April 2021 hingga 1 September 2021 capaian UHC di Surabaya mencapai 96,16%. Peserta UHC di Kota Surabaya tercatat 2.856.647 dari jumlah penduduk Surabaya 2.970.730 orang. Dari peserta UHC Surabaya tersebut sebanyak 1.114.303 peserta adalah segmen peserta yang dibiayai Pemkot Surabaya (PBI APBD).

Sisanya dari segmen PPU (Pekerja Penerima Upah) yakni dari kalangan ASN, TNI Polri, pekerja swasta, BUMN dan BUMD tercatat 861.499 peserta. Dan segmen PBPU (Pekerja Bukan Penerima Upah) sebanyak 444.877 peserta, PBI APBN sebanyak 360.832 peserta dan BP (Bukan Pekerja) sebanyak 75.136 peserta.
Hingga akhir 2021, BPJS Kesehatan Kantor Cabang Surabaya  bersinergi dengan Pemkot Surabaya menargetkan jumlah peserta UHC bisa mencapai 98%. Namun karena karena masih pandemi, target bisa mengalami revisi.

“Anggaran-anggaran saat ini masih banyak kesedot untuk penanganan Covid-19, jadi realisasi target bisa saja mengalami revisi. Tapi target capaian kepesertaan UHC 98% di Kota Surabaya akan tetap direalisasikan,” katanya. (tis)

baca juga :

Erupsi Gunung Semeru, Presiden Jokowi Siapkan Relokasi 2.000 Rumah Terdampak

Redaksi Global News

Jalankan Mandat Go Global, BNI Perkuat 3 Nilai Strategi

Redaksi Global News

Presiden Resmikan Jalan Bypass Balige di Toba Sumatera Utara

Redaksi Global News