Global-News.co.id
Ekonomi Bisnis Tapal Kuda Utama

Produk Olahan Bawang Merah Probolinggo Tembus Pasar Jepang

Salah satu gerai yang juga menjajakan produk olahan bawang merah

PROBOLINGGO (global-news.co.id)
Pandemi Covid-19 tidak menjadi penghalang bagi dua pengusaha produk makanan olahan asal Kabupaten Probolinggo. Mereka terus berkiprah dalam memajukan usahanya. Bahkan tidak hanya eksis di pasar lokal, namun permintaan pasar ekspor pun mampu mereka penuhi.

Bagi warga Kabupaten Probolinggo tentu tidak asing dengan produk olahan bawang merah UD Dua Putri Solehah dari Desa Tegalrejo, Kecamatan Dringu dengan merek dagang ‘Hunay’.

Menurut data rekapitulasi ekspor Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Probolinggo, sejak tahun 2019 sampai 2021, UD Dua Putri Solehah tidak pernah absen dalam men-support pasokan pasar ekspor produk bawang goreng, terutama ke Jepang. Tahun 2019 tercatat sebesar 990 kilogram, kemudian tahun 2020 kapasitasnya naik menjadi 2 ton lebih dan tahun 2021 sebesar 1,8 ton.

Untuk saat ini produk kebanggaan UD Dua Putri Solehah turut memberi support event ‘Merdeka Eksport’ Kementerian Pertanian Republik Indonesia yang rencananya dilaksanakan secara serentak pada 17 titik pelabuhan di Bulan Agustus ini.

Nurul Khotimah, pemilik UD Dua Putri Solehah mengemukakan, ekspor telah menjadi targetnya sejak awal usahanya berjalan. Banyak standar-standar yang sebelumnya harus dipenuhi seperti good manufacturing yang mengatur terkait tempat produksi, alur produksi, sanitasi dan sirkulasi, penerangan sampai keamanan produk saat proses produksi.

Nurul menambahkan pihaknya juga telah mempelajari seluruh prosedur dan regulasi perdagangan ekspor-impor yang didapatnya dari even trademart. Mulai dari bagaimana cara mencari buyer, prosedur dan proses tradingnya sudah dipahami. Pihaknya juga menjadi binaan Bank Indonesia dan berhasil menjuarai even bergengsi yakni bothcamp supplier to ekspor.

“Salah satu kegiatannya adalah business matching dengan beberapa negara tujuan ekspor termasuk Thailand. Namun belum bisa langsung order, karena kami belum memiliki dokumen Hazard Anaysis Critical Control Point (HACCP), yang menjadi syarat utama perdagangan ekspor,” tutur Nurul Khotimah.

Plt Kepala Disperindag Kabupaten Probolinggo, Moch. Natsir, sangat menyayangkan, karena UD Dua Putri Solehah belum memiliki dokumen dan sertifikasi khusus untuk industri produk makanan (HACCP), sehingga belum bisa melakukan ekspor sendiri. Padahal selain pengetahuan tentang ekspor impor sudah sangat memadai, dokumen-dokumen pendukung produknya sudah memenuhi syarat.

“Selaku fasilitator saat ini kami telah menjembatani komunikasi antara Disperindag Provinsi Jatim dan Scuvindo selaku konsultan yang menerbitkan dokumen HACCP. Mudah-mudahan tahun ini rampung, sehingga tahun depan harapannya UD Dua Putri Solehah mampu ekspor sendiri tanpa melalui eksportir perantara,” ungkap Natsir. (ins, oli)

baca juga :

SIG Raih Tiga Penghargaan dalam Ajang TOP CSR Awards 2021

Titis Global News

Pasca Libur Panjang, Besok Pemkot Surabaya Bakal Gelar Swab Hunter Perbatasan

Redaksi Global News

Gubernur Khofifah Paparkan Capaian Kinerja Pemprov Jatim Tahun 2021

Redaksi Global News