BOJONEGORO (global-news.co.id) – Proyek gas JTB yang dioperatori oleh Pertamina EP Cepu (PEPC), dijadwalkan akan mulai berproduksi (on stream) pada akhir 2021 ini, dengan rata-rata raw gas sebesar 315 MMSCFD. PEPC terus berupaya merampungkan pekerjaan agar tahun ini bisa On stream.
Dalam upaya itu, para Perwira Pertamina di JTB mengembangkan teknologi dan desain pada unit Gas Processing Facilities yang mampu menghasilkan tambahan produksi gas hingga 20 MMSCFD. Dengan demikian terjadi peningkatan produksi menjadi 192 MMSCFD dari semula 172 MMSCFD. Hal itu terungkap dalam kunjungan Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani, pada proyek Pengembangan Gas Lapangan Unitisasi Jambaran-Tiung Biru (JTB), Kamis (26/8/2021) lalu.
Keterangan resmi yang diterima wartawan, pada Minggu (29/8/2021), kunjungan ini dalam rangka memantau progres dan perkembangan proyek JTB yang tengah dalam fase akhir penyelesaian pekerjaan.
General Manager JTB Charles L Tobing menyampaikan bahwa ditengah situasi pandemi ini, JTB terus berupaya merampungkan pekerjaan agar gas JTB dapat segera On Stream pada tahun ini. Sehingga target produksi gas yang akan menyuplai untuk wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah ini dapat segera terpenuhi.
“Kita terus berusaha mengerjakan proyek ini sebaik mungkin, supaya apa yang menjadi target kita bersama dapat tercapai. Ada beberapa hal yang kita diskusikan dengan SKK Migas dan mitra kerja di proyek ini guna mendapat solusi-solusi terbaik dan kelancaran proyek ini,” tambah Charles.
Kesempatan itu, Fatar Yani bersama jajarannya meninjau berbagai bagian Gas Processing Facility (GPF) JTB yang didampingi oleh General Manager JTB Charles L Tobing.
Charles memberikan penjelasan rinci mengenai fasilitas pengolahan gas di JTB. Dalam kesempatan tersebut, selain PEPC JTB, pihak PT Rekayasa Industri (Rekind) sebagai kontraktor utama yang mengerjakan proyek gas JTB turut memberikan penjelasan kepada SKK Migas ihwal proses pengerjaan GPF yang tengah berjalan.
Ditanya tentang perkembangan proyek JTB, Fatar Yani mengaku secara fisik progres dari pekerjaan di JTB ini cukup banyak mengalami kemajuan. Menurutnya, hal ini sangat jauh berbeda saat dirinya mengunjungi proyek JTB beberapa bulan sebelumnya. “Ini jauh lebih baik dari kunjungan saya tiga bulan yang lalu. Saya optimistis, beberapa item bisa dipercepat. Overall cukup bagus,” ungkap Fatar Yani.
Dalam kunjungan kerja kali ini Wakil Kepala SKK Migas juga didampingi oleh Kepala Perwakilan SKK Migas Jabanusa Nurwahidi dan Kepala UPP JTB SKK Migas Waras Budi Santosa serta jajaran SKK Migas lainnya. Selama kunjungan ini, rombongan mengikuti aturan HSSE yang berlaku serta melaksanakan protokol kesehatan secara ketat. rno