BOJONEGORO (global-news.co.id) – Desa-desa di wilayah Kabupaten Bojonegoro kian beragam potensinya. Desa Klino, Kecamatan Sekar, misalnya, adalah salah satu di antara yang memiliki potensi itu, yakni menjadi sentra bunga krisan.
Desa Klino kian dikenal sebagai sentra bunga krisan. Pada Kamis (26/8) digelar panen raya bunga krisan dan dihadiri Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah. Di sela panen raya itu, Bupati Anna menyampaikan, pemerintah desa perlu terus mencari inovasi dan menggali potensi apa yang dapat dikembangkan.
Desa Klino mempunyai potensi iklim yang panas dan kondisi dataran di atas 500 mdpl. Sehingga cocok dan terbukti berhasil untuk budidaya bunga Krisan dengan kualitas bagus.
Bahkan kualitas tangkai lebih bagus daripada di tempat percontohan. “Batangnya lebih kuat, tidak mudah patah saat merangkainya,” ujar Bu Anna saat meninjau lokasi.
Ia menambahkan, selain budidaya bunga krisan, Pemkab Bojonegoro akan mencoba budidaya bunga mawar dan budidaya lebah madu.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bojonegoro, Helmi Elizabeth, mengatakan, keberhasilan budidaya ini merupakan hasil dari inisiasi Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah dan kerja sama dengan Pemdes Klino dan berbagai pihak lainya. “Hasilnya budidaya bunga krisan dapat dipanen dan mampu tumbuh dengan kualitas bagus,” ujarnya.
Rencana pengembangan flori kultur bunga krisan juga dibekali dengan pelatihan cara merangkai buket bunga sekaligus pemasarannya. “Dilatih juga cara pembibitan agar nantinya mampu mengembangkan secara mandiri,” ucapnya
Helmi menjelaskan budidaya krisan akan dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan teh krisan. “Maka dari itu, kami akan mem-branding inovasi ini dengan Senyum Bu Kris Meriah (Senyum Bunga Krisan Meraup Rupiah). (ins, boe)