Global-News.co.id
Kesehatan

Kasus Covid-19 Varian Delta di Jatim dari Transmisi Lokal

Lima pasien yang terkonfirmasi varian baru Covid-19 di Jatim berasal dari Bangkalan. Mereka di antaranya terjaring dari penyekatan di Jembatan Suramadu.

SURABAYA (global-news.co.id) – Menyebarnya virus Covid-19 varian Delta (B16172) di Jawa Timur berasal dari transmisi lokal dan bukan dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang datang dari luar negeri. Fakta ini didapat dari hasil pemeriksaan terhadap pasien Covid-19 varian asal India itu di laboratorium Universitas Airlangga baru-baru ini.

“Hasil pemeriksaan kepada pasien yang positif Covid-19 dan CT-nya di bawah 25 dari laboratorium Unair menunjukkan, mereka itu terkena dari tranmisi lokal. Bukan dari PMI,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jatim dr Herlin Ferliana MKes, Rabu (23/6/2021).

Terungkapnya varian baru dari transmisi lokal karena pasien Covid-19 varian baru itu rata-rata orang yang tidak pernah ke luar negeri. “Karena itu kemungkinan ada yang terkena, kemudian menularkan ke yang lain, sehingga menjadi transmisi lokal,” ujarnya.

Dijelaskannya, varian baru dari India ini spesifikasinya berbeda dan penyebarannya lebih cepat. Tidak seperti varian Wuhan.  “Kalau varian Wuhan kemarin tidak seagresif virus India ini, sehingga saat ini bisa menyebar lebih cepat dan angka positif juga menjadi lebih cepat naik. Karena penularannya yang cukup cepat,” kata Herlin.

Di sisi lain, tingkat keparahan pasien yang terkena varian baru juga cukup tinggi. Terbukti, pasien yang datang ke rumah sakit sudah dalam kondisi cukup berat.  “Kami titip pada media agar tetap menjaga protokol kesehatan, meski sudah divaksin. Karena itu menjadi salah satu solusi menekan penyebaran Covid-19 di Jatim,” tuturnya.

Dinkes Jatim mengungkapkan adanya lima kasus baru Covid-19 varian Delta yang menginfeksi warga. Lima pasien yang terkonfirmasi varian baru itu berasal dari Bangkalan. Mereka di antaranya terjaring dari penyekatan di Jembatan Suramadu dan ada yang telah dirawat di rumah sakit. Pasien itu terdeteksi karena CT value mereka di bawah 25. Hasil itu kemudian diperiksa dengan whole genome sequencing dan hasilnya menunjukkan bahwa mereka terinfeksi Covid-19 mutasi baru.

Menyebar Tiga Daerah

Sebelumnya Herlin Ferliana menyebutkan kasus varian baru virus Corona yang disebut varian B16172 Delta ternyata telah menyebar di tiga daerah di Provinsi Jatim. Ketiga daerah itu yakni Bangkalan, Bojonegoro dan Sampang.

Varian baru Covid-19 asal India itu paling banyak ditemukan menginfeksi pasien di Bangkalan. “Terbanyak di Bangkalan, lalu Bojonegoro dan Sampang,” kata Herlin saat ditemui usai menghadiri acara vaksinasi pencanangan introduksi imunisasi PVC di Pendopo Alun-alun, Kabupaten Gresik, Selasa (22/6/2021).

Dia tidak menyebutkan secara rinci jumlah atau angka pasien terinfeksi varian Delta di masing-masing wilayah. Namun, Herlin menekankan upaya memaksimalkan pencegahan di level hulu, atau Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro.

“Kami berharap, dengan upaya itu nanti di level hilir tidak kelabakan sehingga rumah sakit juga tidak penuh seperti sekarang,” kata Herlin.

Herlin mengatakan, saat ini kondisi tingkat keterisian atau Bed Occupancy Ratio (BOR) ruang Intensive Care Unit (ICU) rumah sakit di Jatim sudah sangat tinggi mencapai 73 persen.  Dinas Kesehatan Jatim juga masih terus memantau sampai seberapa tinggi penambahan jumlah kasus.  “Sebab, teorinya jika BOR sudah di atas 60 persen, maka harus menambahi 30 persen tempat tidur. Jika di atas 80 persen, harus menambah 40 persen tempat tidur dan rumah sakit lapangan,” katanya.

Pemprov Jatim sebelumnya juga telah mengubah area kantor BPWS sisi Madura menjadi Rumah Sakit Lapangan Bangkalan untuk merawat pasien Covid-19. Ini dilakukan menyusul lonjakan kasus dalam sepekan terakhir. ret

baca juga :

Dikunjungi Khofifah, Kondisi Fitri si Pemakan Jari Kian Membaik

Redaksi Global News

Walikota Eri Beberkan Penanganan Stunting di Forum Nasional

Redaksi Global News

Mendagri Perpanjang Penyesuaian PPKM Jawa-Bali Antisipasi Omicron

Redaksi Global News