Global-News.co.id
Madura Utama

4.811 Buruh Tani Tembakau Calon Penerima BLT DBHCT



PAMEKASAN (global-news.co.id) –
Pemkab Pamekasan terus merampungkan data calon penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari program DBHCT tahun 2021. Hingga saat ini jumlah data calon penerima BLT tersebut yang sudah terkumpul baru data buruh tani tembakau yang berasal dari Dinas Ketahanan Pangan dan Perkebunan Pamekasan.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya bahwa salah satu program dari penggunaan dana DBHCT di Pamekasan tahun 2021 ini adalah pemberian BLT kepada buruh tani tembakau dan buruh perusahaan rokok. Mereka akan mendapatkan BLT tiap bulan Rp 300 ribu selama enam bulan. Jumlah buruh tani tembakau calon penerima program ini sudah terkumpul, sedangkan data jumlah buruh perusahaan rokok masih belum.

Jumlah buruh tani tembakau dikumpulkan melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), sedangkan buruh perusahaan rokok dikumpulkan oleh Dinas Perindag Pamekasan.

Kepala Bidang Produksi DKPP Pamekasan Ahmad Suaidi mengatakan jumlah buruh tani tembakau yang telah terdata se Pamekasan sebanyak 4.811 orang. Jumlah ini merupakan hasil verifikasi dan validasi dari data yang diterima dari seluruh kecamatan se Pamekasan yang awalnya mencapai 20 ribu lebih.

“Sekitar 4.811 datanya yang telah saya kirim tapi itu masih perlu divalidasi lagi. Itu datanya diserahkan ke Sekab Pamekasan. Kalau misalnya di validasi nanti itu sudah betul, artinya mereka yang sudah pas, tidak menerima dari yang lain, yaitu sudah artinya sudah memenuhi syarat,” kata Suaidi, Kamis (17/6/21).

Buruh tani tembakau yang dimaksud dalam program ini, kata Suaidi, adalah warga yang pekerjaannya menjadi kuli atau bekerja kepada orang lain atau pemilik lahan yang menanam tembakau, bukan pemilik lahan pertanian. Atau warga yang bekerja pada saat penanganan pasca panen tembakau.

“Buruh di situ artinya buruh tani yang tidak punya lahan, dia bekerja di bidang pertanian dengan mendapat upah dari pemilik lahan yang ditanami tembakau. Bukan petani yang menggarap lahannya sendiri, itu bukan buruh namanya tapi tapi petani. Di sini yang dimaksud adalah buru tani tembakau,” jelasnya.

Suaidi menegaskan pendataan para buruh tani tembakau itu itu bener benar dilakukan dengan cermat. Dalam pendataan melibatkan pegawai Balai Penyuluh Pertanian yang ada di tiap kecamatan yang diyakini mengetahui persis tentang jumlah data buruh tani di tiap kecamatan hingga desa. “Untuk mendapatkan data secara baik, lanjut Suaidi, membutuhkan waktu lama, karena harus berkordinasi dengan kepala desa.

Semula data yang diterima dari desa mencapai 26 ribu lebih, namun setelah dilakukan validasi mengerucut tinggal 4.811 orang. Data ini masih juga harus divalidasi lagi dengan data penerima BLT lain, karena penerima BLT DBHCT ini tidak boleh menerima BLT lain.

“Data ini sudah diserahkan ke Bagian Perekonomian tinggal kita validasi. Nah validasinya ini perekonomian minta ke kita petugas-petugasnya, ini masih tinggal Kercamatan Palengaan yang belum menyetorkan nama petugas validasi. Jadi di tiap kecamatan ada petugas validasi untuk menvalidasi data yang 4.811 itu,” ungkapnya.

Kepala Bagian Perekonomian Setdakab Pamekasan Sri Puja Astutik didamingi Kasubag SDA membenarkan telah menerima data jumlah buruh tani tembakau dari DKPP. Dia juga mengaku hingga kini tinggal data jumlah buruh pabrik rokok yang belum diterima dari Disperindag Pamekasan. (mas)

baca juga :

Buka Festival Dalang Muda 2019, Sekdaprov Heru Ingatkan Pentingnya Pemahaman Pakem Pewayangan

Redaksi Global News

Jokowi Akhirnya Cabut Lampiran Miras di Perpres 10/2021

gas

“Mission: Impossible-Dead Reckoning Part One” Rilis Trailer Perdana