Global-News.co.id
Mancanegara Utama

Tiongkok Investigasi Tragedi Lomba Ultramarathon Tewaskan 21 Peserta

Reuters
Petugas keselamatan membantu evakuasi para pelari yang terjebak cuaca dingin di jalur pegunungan di Tiongkok.

BEIJING (global-news.co.id) – Otoritas Tiongkok mulai melakukan penyelidikan atas tragedi lomba ultramarathon di Provinsi Gansu yang menewaskan 21 orang peserta dan mencederai delapan peserta lainnya saat cuaca tiba-tiba memburuk.

Satu tim investigasi sudah tiba di lokasi kejadian pada Selasa (25/5/2021) dan hasilnya segera dipublikasikan, demikian kata otoritas setempat, Rabu (26/5/2021).

Badan Olahraga Nasional dan Biro Meteorologi Nasional setempat masuk dalam tim investigasi bentukan Pemerintah Provinsi Gansu itu.

Tim tersebut tiba di Kota Baiyin dan Kabupaten Jingtai untuk melakukan penyelidikan atas manajemen kegawatdaruratan, inspeksi disiplin, keamanan, dan aturan penyelenggaraan lomba.

Sementara itu, separo lebih dari 21 keluarga korban tewas telah menandatangani kesepakatan dengan pihak panitia untuk mendapatkan kompensasi. “Kompensasi diberikan oleh penyelenggara, kontraktor, dan pemerintah daerah,” kata Walikota Baiyin Zhang Xuchen.

Tujuh dari delapan korban luka sudah diizinkan meninggalkan rumah sakit. Seorang peserta yang mengalami cedera serius kondisinya mulai stabil. Para pelari tersebut tewas karena udara dingin ekstrem yang menyelimuti wilayah pegunungan yang menjadi jalur ultramaraton itu.

Lomba sejauh 100 km dimulai dari lokasi wisata di Hutan Batu Sungai Kuning di Jingtai, sebuah kabupaten di bawah yurisdiksi Kota Baiyin. Rute ini membawa pelari melalui ngarai yang dalam dan perbukitan bergelombang di dataran tinggi gersang di ketinggian lebih dari 1.000 meter.

Perlombaan dimulai pada Sabtu pagi dengan para pelari mengenakan kaos oblong dan celana pendek di bawah langit mendung. “Sekitar tengah hari, bagian pegunungan dari perlombaan dilanda hujan es dan angin kencang yang menyebabkan suhu anjlok,” kata pemerintah kota Baiyin dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Reuters, Minggu (23/5/2021).

Pemerintah Kota Baiyin menuturkan upaya penyelamatan besar-besaran dimulai, dengan lebih dari 1.200 penyelamat dikirim dibantu oleh drone pencitraan termal, detektor radar dan peralatan pembongkaran. “Tanah longsor menyusul cuaca buruk juga menghambat pekerjaan penyelamatan,” ujarnya.

Sebanyak 172 orang mengikuti lomba tersebut, 151 peserta telah dipastikan aman, sedangkan 21 orang lainnya dipastikan tewas. Korban terakhir ditemukan pada Minggu pagi waktu setempat.

Insiden tersebut memicu kemarahan publik di media sosial Tiongkok. Dengan kemarahan terutama ditujukan pada pemerintah Baiyin atas kurangnya perencanaan darurat.

Pejabat Kota Baiyin sendiri telah menyampaikan permintaan maaf dan mengatakan mereka sedih dengan kematian tragis para pelari dan bahwa mereka harus disalahkan. Sementara itu, Pemerintah Provinsi Gansu mengatakan pihaknya telah membentuk tim investigasi untuk menyelidiki lebih lanjut penyebab kejadian tersebut. tri, rtr, ara

 

baca juga :

20 Juni: Pasien Positif COVID-19 di Jatim 9.444 Orang dan 718 Meninggal

Redaksi Global News

Polri Sebut Red Notice Djoko Tjandra Terhapus Otomatis dari Sistem

Redaksi Global News

SBY Terima Anugerah Prapanca Agung PWI Jatim

Redaksi Global News