Global-News.co.id
Mancanegara Utama

Dubes RI Addis Ababa: Diplomasi Publik Indonesia Berkembang Pesat di Ethiopia



ADDIS ABABA (global-news.co.id) –
Sejak dua tahun terakhir, selain mengembangkan kerjasama ekonomi sebagai prioritas diplomasi Indonesia, diplomasi publik Indonesia di Ethiopia ternyata mengalami perkembangan yang sangat pesat, terutama di kalangan pemuda, civitas akademika, pengusaha dan organisasi masyarakat.

Hal itu dikatakan Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika, Al Busyra Basnur ketika menyampaikan kuliah umum di hadapan sekitar 250 mahasiswa dan akademisi Harambee University, Adama, sekitar 100 km selatan kota Addis Ababa, Jumat (14/5/2021).

Beberapa kegiatan penting diplomasi publik Indonesia di Ethiopia, antara lain Indonesia-Ethiopia Student Correspondence Program (IESCOP), Indonesia-Ethiopia Young Entrepreneurs Forum, Listen to Voice of Indonesian-Ethiopian Youth, Indonesia Ambassador Motivational Speech for the Youth, Diskusi, Seminar, menghadirkan pemuda Ethiopia pada Indonesia Africa Infrastructure Dialogue (IAID), Bali Democracy Student Conference (BDSC), dan kunjungan pemuda Ethiopia ke Indonesia.

Berkaitan dengan kegiatan KBRI Addis Ababa tersebut terutama untuk pemuda Ethiopia dan Indonesia, tanggal 13 Desember 2019 Duta Besar Al Busyra Basnur menerima penghargaan yang diserahkan oleh State Minister Kebudayaan dan Pariwisata Ethiopia. Sedangkan 8 Februari 2020, Duta Besar Al Busyra Basnur juga menerima penghargaan dari Safe Light, organisasi pemuda terkemuka di Ethiopia.

“Diplomasi publik adalah setiap upaya yang dilakukan suatu bangsa dan negara untuk meningkatkan hubungan antar orang atau kelompok serta memenangkan hati dan pikiran masyarakat di luar negeri untuk kepentingan negara tersebut,” kata Dubes Al Busyra pada kuliah umum bertajuk Diplomasi Publik dan Hubungan Indonesia-Ethiopia.

“Ada dua kategori pelaku diplomasi publik, yaitu pemerintah dan non-pemerintah. Peran masyarakat non-pemerintah justru sangat penting. Di Indonesia, 70 persen sukses diplomasi publik karena peran non-pemerintah,” kata Al Busyra yang menjabat Direktur Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri sekitar lima tahun. (gas)

baca juga :

PAPBD 2020 Turun, Jatim Cari Peluang Pajak

Redaksi Global News

Dewan Minta Tempat Wisata di Surabaya Cek Kelayakan Berkala

Gempa Tuban Rusak Rumah Warga Surabaya, Satu Orang Luka

gas