Global-News.co.id
Mataraman Utama

Berat Peluang Dapat Penghargaan KemenPAN- RB

Kerusakan sebagian plafon di lantai dua dan bagian luar Gedung Graha Mojokerto Servis Center (GMSC) di Jalan Gajah Mada Kota Mojokerto.

MOJOKERTO (global-news.co.id)–Kerusakan sebagian plafon di lantai dua dan bagian luar Gedung Graha Mojokerto Servis Center (GMSC) di Jalan Gajah Mada Kota Mojokerto semakin meluas.

Ini membuat upaya Pemkot Mojokerto mendapatkan penghargaan pelayanan publik dari Kemen PAN – RB jadi terasa berat. Karena penilaian dalam event itu akan disaksikan langsung Kemen PAN-RB sendiri pada bulan Juni 2021. Padahal, perbaikan kerusakan plafon di GMSC butuh waktu sekitar 4 bulan.

Muhammad, seorang PNS di bagian Dinas Pekerjaan Umum Pemkot Mojokerto di konfirmasi, Rabu (19/5/2021) mengatakan, jika Pemkot Mojokerto mau memperbaiki kerusakan di GMSC bisa tuntas Juni sebelum kehadiran KemenPAN RB. Pemkot harus mengerahkan tenaga kerja 3 kali dari jumlah tenaga kerja yang ada sekarang ini. Selain itu sistem kerjanya dilakukan 24 jam.”Konsekuensinya, Pemkot Mojokerto harus mengeluarkan biaya lebih banyak lagi. Apakah  Pemkot Mojokerto mau melakukan langkah itu. Karena, hal ini menyangkut biaya yang cukup tinggi,” katanya.

Jika Pemkot Mojokerto, lanjut Muhammad, tidak mau menempuh cara itu, maka konsekuensinya peluang Pemkot Mojokerto mendapatkan penghargaan terbaik dari Kemen PAN-RB berat. “Meskipun berat peluang itu masih ada, jika Pemkot Mojokerto bisa mengerjakan variabel lainnya dan hasilnya maksimal. Kalau tidak begitu, peluang mendapatkan penghargaan itu sangat kecil,”katanya.

Selain itu, lanjut Muhammad, terjadinya kerusakan pada GMSC yang dijadikan sebagai gedung Samsat Pelayanan Terpadu di Kota Mojokerto selain membuat langkah berat meraih penghargaan dari Kemen PAN-RB, juga membuat  Pemkot kehilangan PAD ratusan juta setiap tahunnya dari menyewakan Hall di GMSC tersebut.

Kadis Kominfo, sekaligus Plt Kepala Penanaman Modal Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kota Mojokerto, Gaguk Tri Prasetya mengatakan, adanya kerusakan yang meluas di GMSC, membuat pelayanan publik satu atap digagas Pemkot Mojokerto tidak bisa maksimal. Karena, selama masa perbaikan,semua pelayanan publik semula bisa dilakukan di GMSC di lantai dua akhirnya tidak bisa dilakukan. Pelayanan kembali dilakukan di instansi masing-masing. Sekarang ini Dispendukcapil dan Kantor Perizinan DPMPTSP yang masih berpraktek di gedung itu namun di lantai tiga tidak di lantai dua.

Namun, Gaguk Tri Prasetya tetap optimistis jika Pemkot Mojokerto akan tetap mengikuti penilaian dan siap menerima kunjungan KemenPAN-RB. Meskipun kondisi GMSC sekarang dalam masa perbaikan.

Untuk diketahui, bangunan GMSC salah satu mega proyek di Kota Mojokerto yang pembangunannya menghabiskan dana senilai Rp71,7 miliar. Gedung berlantai IV ini dibangun di lahan bekas Rumah Sakit Umum (RSU) Dr Wahidin Sudiro Hudoso. Terbagi dalam APBD TA 2016 Rp 30,6 miliar, APBD TA 2017 Rp 34,1 miliar dan APBD TA 2018 Rp7 miliar.

GMSC ada IV lantai. Lantai I untuk parkir kendaraan, lantai II difungsikan sebagai MPP, lantai III untuk kantor tiga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yakni DPMPTSP, Dispendukcapil dan Dinas Komunikasi dan Informatika. Sementara lantai IV digunakan sebagai meeting room atau hall.

Setelah doperasionalkan beberap bulan menjdai Samsat pelayanan public, mendadak plafon dibagian counter Dispendukcapil sama DPMPTS  runtuh. Plafon yang rusak belum sempat diperbaiki, mendadak, plafon bagian luar gedung juga jebol.bas

baca juga :

Gubernur Khofifah Ajukan Kerjasama Sektor Maritim dan Pendidikan Vokasi ke Australia Barat

Redaksi Global News

Terkendala Perizinan Lahan, 24 Proyek Senilai Rp 708 T Mangkrak

Redaksi Global News

Piala Dunia 2022: Korsel dan Portugal Lolos ke 16 Besar

Redaksi Global News