Global-News.co.id
Nasional Utama

Tertekan Dituding Dukung Radikalisme, Kuntjoro Pinardi Pilih Lepas Jabatan Direksi PT PAL

Istimewa
Kuntjoro Pinardi

JAKARTA (global-news.co.id) – Baru lima hari diangkat Menteri BUMN Erick Thohir sebagai Direktur Pemeliharaan dan Perbaikan PT PAL Indonesia (Persero) , Kuntjoro Pinardi pilih mengundurkan  diri . Pengunduran diri disebabkan ramainya isu yang menduga Kuntjoro sebagai pendukung gerakan radikalisme dan pemulangan eks ISIS.

“Saya tidak ingin keributan ini berlanjut sehingga mengganggu keberlangsungan usaha PT PAL ke depannya. Oleh karena itu, dengan ini saya nyatakan pengunduran diri saya sebagai Direktur Pemeliharaan dan Perbaikan PT PAL,” ujar Kuntjoro Pinardi kepada wartawan, Senin (26/4/2021).

Dikatakan Kuntjoro  isu keterlibatan dirinya dengan gerakan radikalisme di Indonesia yang dibahas di sosial media sangat mengganggu keamanan anggota keluarganya. Karena itu, dia memilih untuk mengundurkan diri untuk menjaga tekanan negatif yang terjadi di internal keluarganya. “Isu yang beredar di sosial media sangat mengganggu saya dan keluarga. Saya memilih mengundurkan diri daripada keluarga saya tertekan,” tutur dia.

Pengunduran diri merupakan inisiatif yang diambil Kuntjoro usai dirinya berdiskusi dengan anggota keluarga. Bahkan, langkah tersebut tidak dipertimbangkan oleh pihak manapun, termasuk dari Kementerian BUMN.

Padahal, lelaki lulusan S1 dari Delf University of Technology Belanda itu menegaskan, dia dan keluarganya tak berafiliasi dengan gerakan ekstrimis mana pun. Pada 2014 lalu, dia hanya menggunakan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai kendaraan politik dalam pemilihan anggota legislatif atau DPR. Usai pesta demokrasi itu, Kuntjoro mengaku tak lagi terlibat. “Afiliasi saya dengan PKD saat Caleg DPR pada 2014 lalu, dan saat ini tidak lagi,” katanya.

Dia berharap setelah pengunduran diri ini, segala sesuatunya dapat berjalan dengan baik ke depannya. Dengan begitu, berbagai program pembangunan yang direncanakan pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dapat berjalan dengan baik.

Dari informasi yang dikumpulkan dari berbagai sumber, setelah hampir 20 tahun di Eropa, Kuntjoro kembali ke Indonesia pada 2004, dan memulai kehidupan sebagai dosen dan professional di bidang telekomunikasi dan IT. Proyek yang dikerjakan merupakan kerjasama antara MNC dan BUMN teknologi.

Berbagai proyek teknologi tersebut berhasil diselesaikan dengan baik. Walau begitu perubahan teknologi juga cepat, terjadi disrupsi yang besar di dunia telekomunikasi, sehingga dia harus beradaptasi, berpindah jalur menjadi pengusaha kecil dan dosen di berbagai universitas.

Kegiatan sosial politik juga menarik sang dosen untuk menerima tawaran untuk maju menjadi calon legislatif dari sebuah partai politik pada 2014. Sebagai orang baru yang ditaruh namanya dekat nomor buncit pada pemilihan legislatif, hasilnya juga jelas, tidak terpilih dan ia kembali melanjutkan kegiatan sebagai seorang dosen dan profesional.

Kuntjoro memulai kegiatan dan aktivitas baru, menjadi profesional sebuah BUMN dan menjadi aktivis relawan Projo pada 2014. Bahkan, secara gamblang dia menuliskan opininya di surat kabar ihwal kekagumannya terhadap Presiden Jokowi untuk membawa Indonesia menjadi negara yang kuat secara teknologi dengan produk dalam negeri.  Dia juga menjadi mentor banyak teknologi startup dari PTN dan PTS, bahkan ada yang dimentorinya menjadi juara dunia technologi startup.

Kerja kerasnya berhasil, setelah melalui proses seleksi yang berat, Kuntjoro diberi kepercayaan oleh Menteri BUMN Erick Thohir sebagai direktur Direktur Pemeliharaan dan Perbaikan PT PAL Indonesia (Persero). Kini, dia mengundurkan diri dari jabatan yang baru diemban beberapa hari saja sebagai Direktur Pemeliharaan dan Perbaikan PT PAL.  dja, sin

baca juga :

Minimalkan Kesalahan Pengadaan Obat, NH Gunakan Platform Digital

Redaksi Global News

Camat Gubeng: Akupuntur Tradisional Perlu Dimasyarakatkan Secara Luas

gas

Israel Kembali Tangkap-Telanjangi Puluhan Warga di Stadion Gaza

Redaksi Global News