Global-News.co.id
Ekonomi Bisnis Utama

Kinerja Ekspor Jatim Terus Meningkat

Aktivitas petikemas di Pelabuhan Tanjung Perak. Setelah sempat mengalami kontraksi sepanjang 2020, kinerja ekspor Jatim kembali pulih sejak Januari-Maret 2021.

SURABAYA (global-news.co.id) – Sinyal pemulihan ekonomi Jatim semakin menguat setelah tahun lalu kena imbas pandemi Covid-19. Hal ini ditandai kinerja ekspor yang terus bergerak positif sejak awal 2021 hingga Maret 2021.

“Selama 2020 kinerja ekspor Jatim terkontraksi, namun Alhamdulillah perlahan tapi pasti kinerja ekspor Jatim kembali membaik dan mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Tentunya ini berita  menggembirakan yang patut kita syukuri,” ungkap Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Kota Surabaya, Rabu (21/4/2021).

Khofifah memaparkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, kinerja ekspor Jatim pada Februari 2021 meningkat 11,05 % dibandingkan dengan Januari di tahun yang sama. Dari sebelumnya yang hanya senilai 1,53 miliar dolar AS menjadi 1,70 miliar dolar AS.

Berikutnya pada Maret 2021, nilai ekspor Jatim kembali naik sebesar 17,94 % atau mencapai 2 miliar dolar AS dibandingkan dengan Februari. Peningkatan tersebut, kata dia, didukung oleh kinerja ekspor non migas Jatim dengan kontribusi sebesar 91,83% dari total ekspor Maret.

“Nilai ekspor non migas Jatim pada Maret 2021 meningkat sebesar 22,45% dibandingkan Februari yaitu dari 1,52 miliar dolar AS menjadi 1,84 miliar dolar AS,” terangnya.

Adapun komoditas unggulan ekspor Jatim yang meningkat diantaranya, tembaga, sisa dan skrap dari logam mulia lainnya, kayu, paduan fero, feronikel, udang serta udang besar tidak dalam kemasan kedap udara. Komoditas tembaga dimurnikan berupa katoda dan bagian dari katoda menjadi salah satu primadona ekspor yang menyumbang sebesar 6,54% dari total ekspor Jatim pada Maret 2021. “Sebagian besar komoditas ini diekspor ke Malaysia. Sedangkan sisa dan skrap logam mulia lainnya menjadi komoditas yang sangat diminati oleh Jepang dengan nilai ekspor mencapai 88,84 dolar AS,” imbuhnya.

Kebangkitan ekonomi Jatim, lanjut Khofifah juga ditandai dengan terus bergeraknya aktivitas industri. Pada Maret 2021, ekspor Jatim didominasi oleh produk dari sektor industri dengan peranan sebesar 83,86 % dari total ekspor. Disusul dengan pertanian yang mencapai 7,91 % serta pertambangan dan lainnya sebesar 0,16 %.

Menurut Khofifah, kembali pulihnya kinerja ekspor Jatim menjadi bukti strategi yang  diterapkan Pemprov Jatim berhasil. Tidak hanya sebatas melakukan identifikasi komoditas potensial, tapi Pemprov Jatim juga memberikan berbagai stimulus kepada pelaku usaha baik di sektor industri maupun perdagangan melalui pendampingan, bantuan permodalan, pelatihan dan sosialisasi.

Sementara itu, Khofifah mengatakan bahwa Pandemi Covid-19 telah menggeser pola konsumsi masyarakat global. Komoditas pangan dan produk kesehatan, kata dia, menjadi komoditas yang diprediksi akan mengalami peningkatan ekspor ke depannya. Terbukti, pada 2020 lalu industri kimia, farmasi dan obat tradisonal tumbuh positif sebesar 21,71 % disusul industri makanan minuman yang tumbuh sebesar 3,82 %.

Sebelumnya Kepala BPS Jatim Dadang Hardiwan menyebut negara tujuan ekspor non migas terbesar Jatim pada Januari – Maret 2021 adalah Jepang mencapai 777,70 juta dolar AS (dengan peranan 16,44 persen), disusul ekspor ke Amerika Serikat sebesar 748,46 juta dolar AS (dengan peranan 15,82 persen) dan ke Tiongkok sebesar 581,69 juta dolar AS (dengan peranan 12,30 persen). Sedangkan ekspor nonmigas ke kawasan ASEAN mencapai 860,08 juta dolar AS (dengan kontribusi sebesar 18,18 persen),sementara ekspor non migas ke Uni Eropa sebesar 416,78 juta dolar AS (dengan kontribusi sebesar 8,81 persen). fan

baca juga :

Kepala OPD Pemkot Surabaya Fashion Show Busana UMKM pada Penutupan SFW

Redaksi Global News

Antisipasi El Nino, Kementerian BUMN Gelar Operasi Pasar Murah

Redaksi Global News

Selama Pandemi Tahun 2021, PT PWU Jatim Dapat Laba Rp 3 Miliar

Redaksi Global News