Global-News.co.id
Ekonomi Bisnis Utama

Jaga Silaturrahmi, SIG Gelar Ngabuburit Virtual Bersama Wartawan


SURABAYA (global-news.co.id) – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG menggelar acara ngabuburit dengan jurnalis di Jatim, Jateng, dan Jakarta Kamis (29/4/2021) secara virtual melalui Zoom. Acara ini menghadirkan jajaran manajemen SIG dengan para wartawan yang menjadi mitra SIG.

Saat membuka acara yang digelar menjelang berbuka puasa bersama itu, Heri Yunus, Chief of Staff & Coorporate Secretary SIG, mengatakan  bahwa kerja sama SIG bersama wartawan sangat penting untuk mengabarkan berbagai program maupun  produk SIG kepada masyarakat. Khususnya ketika menyapa warga untuk kegiatan sosial.

Vita Mahreyni,Coorporate Secretary SIG, juga menyebut senada. Acara ini juga sekaligus menyapa para jurnalis dengan tetap menjaga silaturrahmi di bulan Ramadhan. “Kita harus selalu saling mengisi,” katanya.

Semua wartawan yang selama ini meliput kegiatan SIG tampak hadir dalam acara ngabuburit virtual tersebut. Pemimpin Redaksi Global Energi, Erfandi Putra, juga hadir di antara para peserta ngabuburit. Para wartawan melalui Djoko Tetuko (Jatim), Amir Mahmud (Jateng) dan Jose Asmanu (Jakarta) menyambut baik acara ngabuburit SIG bersama jurnalis ini.

Amir Mahmud misalnya menekankan penting komunikasi yang berkelanjutan antara  SIG dan wartawan. Sedang Jose Asmanu memuji  kegiatan sosial dan usaha SIG berbagi kepada masyarakat sekitar tempat industri, sehingga bisa menolong masyarakat.

Sementara Djoko Tetuko menilai  silaturrahmi di bulan suci Ramadhan seperti yang digelar SIG ini sangat penting sebab akan mempererat hubungan antara SIG dan kalangan media, khususnya di masa pandemi corona sekarang.

Dalam kesempatan itu juga ada ceramah agama yang disampaikan Ustad Taufiqqurahman. Saat menyampaikan taushiyah,  ustad Taufiq  mempertegas dengan menyitir surat Al Hujurat (ayat 6).

“Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu”.

Ayat ini memberi warning akan bahaya hoax. Tentu sang ustad ingin mengingatkan bahaya menyebarkan berita bohong, termasuk, sangat mungkin dilakukan para wartawan.

Ayat itu mengabarkan bahwa orang fasik akan berkata dusta meski terkadang mereka juga dapat berbicara benar. Karena itu jangan langsung menerima, apalagi menyebarkan suatu berita, tanpa melewati tahap tabayyun alias kroscek kebenarannya. Islam mengajarkan kepada kita agar jangan percaya begitu saja terhadap berita dari orang lain, apalagi dari orang yang belum kita kenal. Kita harus berhati-hati dalam mencerna berita yang didapat. Berita yang benar saja bisa dipahami salah, apalagi berita yang belum jelas sumbernya.

Sebagai seorang Muslim, kita senantiasa harus waspada terhadap orang-orang munafik yang bersembunyi di tengah kaum Muslim yang terus membuat rencana dan tipu daya dengan cara menyebarkan berita hoax untuk memecah kesatuan umat Islam di Negara tercinta ini. Karena itu kata kuncinya adalah konfirmasi atau tabayyun. (fan)

baca juga :

Optimalkan GATF, BNI Hadirkan Weekend Banking

Redaksi Global News

Bupati Cellica Positif Corona, Pejabat Pemkab Karawang Ramai-ramai Isolasi Diri

Redaksi Global News

Libas Persiraja, Modal Borneo FC Hadapi Singa Edan

Redaksi Global News