Global-News.co.id
Mataraman Utama

Makam Warna-warni di Ponorogo,  Beri Kesan Unik dan Jadi Spot Foto Selfie Warga

Istimewa
Salah satu petugas sedang melihat nisan-nisan yang dicat oleh warga.

 

Makam dikenal menjadi salah satu tempat yang menyeramkan bagi kebanyakan orang. Makam atau Tempat Pemakaman Umum begitu identik dengan nuansa sepi, gelap dan seram. Namun hal itu tak nampak pada salah satu pemakaman di Ponorogo.

 

Untuk menghilangkan kesan mistis, angker dan menyeramkan, warga Desa Karangjoho, Kecamatan Badegan, Ponorogo melakukan pengecatan nisan makam warga dengan berbagai aneka warna. Dengan penampilan berbeda, menjadikan pemakaman ini lucu, unik dan menarik. Bahkan, saat ini banyak warga yang memanfaatkan area makam tersebut sebagai spot foto selfie.

Menurut Diki Mardiansyah perangkat desa setempat, pengecatan nisan dengan makam tersebut merupakan aksi spontanitas. “Ya pengecatan itu spontanitas saja. Kebetulan ada arahan dari Pak Bupati yang disampaikan oleh Pak Camat untuk mencanangkan desa yang indah dan elok, dan pengecatan nisan ini salah satunya,” kata Diki Mardiansyah, Rabu (17/3/2021).

Ia menceritakan, awalnya masyarakat mengadakan kerja bakti bersih-bersih lingkungan desa. Area kerja bakti ini sampai jauh ke area pemakaman umum tersebut. Saat berada di makam umum desa tersebut, para pemuda mengusulkan untuk nisan-nisan itu dibersihkan dan dicat. Karena memang sudah lama dan juga kondisi batu nisan itu sudah kusam bahkan ada yang rusak.

“Nisan yang rusak itu kita hubungi ahli warisnya untuk diperbaiki bersama-sama. Nisan yang kurang pas juga dibenahi sehingga kelihatan rapi,” ungkapnya.

Proses penataan dan pengecatan nisan-nisan itu menjadi rapi dan warna-warni, masyarakat sekitar dan para pemuda membutuhkan waktu dua minggu. Sebelum dicat warna-warni, area makam dibersihkan dulu sebab sebelumnya banyak tumbuhan liar. Setelah semuanya bersih, baru dilakukan pengecatan untuk ratusan batu nisan tersebut

“Ada ratusan batu nisan yang dicat. Selama ini belum ada yang protes, malah semua warga mendukung makam warna-warni,” katanya.

Selain lingkungan sekitar makam tampak bersih dan rapi. Warga tidak hanya mengecat satu kompleks makam, melainkan dua makam. Ide spontanitas dari masyarakat ini mendapat dukungan dari Bupati. Ini terlihat dari Surat Camat untuk mencanangkan desa indah dan elok.

Hingga saat ini, lanjut Diki, belum ada warga yang protes akan ide warga tersebut. Justru masyarakat setempat mendukung. “Selama ini belum ada yang protes, semua mendukung,” tuturnya.

Sebelumnya, pengecatan nisan makam ini juga telah dilakukan warga Dusun Nguwot, RW 5, Tawangrejo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun. Bedanya, pengecatan ini berawal dari lomba kebersihan yang dilakukan desa setempat.

Mereka sepakat menyulap kawasan makam menjadi tempat yang penuh warna. Mulai dari pintu masuk makam hingga area makam seluruhnya di cat menggunakan warna-warna cerah. Perubahan area TPU ini pun, mendadak menjadi wisata baru bagi warga sekitar. Tampak beberapa juru kunci TPU ditugaskan untuk menjaga kebersihan area tersebut. tim

baca juga :

Walikota Eri Berharap Bunda PAUD Surabaya Bersatu Cerdaskan Anak

Redaksi Global News

Ketua DPRD Surabaya Sebut Risma Sujud sebagai Bentuk Permintaan Maaf

Redaksi Global News

Persija Jakarta, Maman dan Tony Sucipto Perpanjang Kontrak

Redaksi Global News