Global-News.co.id
Kesehatan Metro Raya Utama

Kiai Muda NU Divaksin Covid-19 AstraZeneca, Kiai Sepuh Tuntaskan Vaksin Kedua

GN/M.Natsir
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (3 dari kiri), perwakilan dari WHO, Paranietharan (berdiri kanan), dan perwakilan dari Unicef untuk Indonesia Debora Comini (2 dari kanan) menyaksikan pelaksanaan vaksinasi pada para Kiai muda NU di Gedung PWNU Jatim, Selasa (23/2/2021).

SURABAYA (global-news.co.id) –  Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyaksikan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 pada para ulama di Gedung Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim,  Selasa (23/3/2021). Vaksinasi pertama dilakukan pada para Kiai sepuh yang sebelumnya sudah menjalani  vaksinasi tahap pertama menggunakan vaksin Sinovac dan kini melaksanakan vaksinasi tahap kedua. Selanjutnya para Gus atau Kiai muda mendapatkan suntikan tahap pertama dengan vaksin AstraZeneca.

Dalam kegiatan yang dihadiri para pengurus PW NU Jatim, perwakilan dari WHO, Dr Paranietharan, dan perwakilan Unicef untuk Indonesia  Debora Comini, Menkes mengatakan, vaksinasi kepada para ulama,  NU khususnya, merupakan bagian dari vaksinasi nasional kepada 181,5 juta jiwa penduduk Indonesia.  Dengan jumlah tersebut berarti  Indonesia membutuhkan 360 juta dosis vaksin untuk dua kali penyuntikan.

Diungkapkan, tujuan vaksinasi ini untuk mencapai kekebalan komunal. Di mana 70% dari 7,8 miliar manusia di dunia atau sekitar 5,5 miliar bisa divaksinasi. Kl masing-masing butuh 2 dosis, maka sebanyak 11 miliar dosis  harus disediakan. “Terjadi rebutan di situ. Alhamdulillah Indonesia bisa dapat. Untuk vaksinasi 181,5 juta rakyat kita, dibutuhkan sekitar 360 juta dosis. Begitu dapat, dapatnya gak bisa milih-milih karena itu rebutan seluruh dunia. Untuk 5,5 miliar manusia  butuh 11 miliar vaksin, sementara kapasitas produksinya mungkin baru 3 sampai 4 miliar per tahun. Kelihatan kan perebutannya,” terang Menkes .

Indonesia mendapatkan  dari  4 produsen, Sinovac, AstraZenica,  Novavac, dan Pfeizer.  Dari AstraZeneca, targetnya Indonesia bisa mendapatkan 100 juta dosis.  “Kita berharap ini bisa langsung kita vaksinasikan dalam waktu 12 bulan, sesuai arahan Bapak Presiden,” katanya.

Menkes menambahkan, seluruh dunia sudah menyampaikan kalau vaksin ini sangat bermanfaat untuk melindungi manusia. Negara-negara di Arab, Uni Emirat Arab, Oman dan semua negara-negara Islam sudah menyatakan vaksin ini aman dan halal untuk dipakai seluruh rakyat Indonesia.  “Pemerintah memberikan prioritas kepada ulama dan tokoh agama, untuk menyakinkan masyarakat bahwa vaksin aman dan halal,” ungkap Budi Gunadi.

Sementara itu KH Anwar Iskandar, Wakil Rois Syuriah PWNU Jatim menegaskan, PWNU Jatim mewajibkan kepada umat Islam terutama dari kalangan NU, agar melakukan vaksin sebagai bagian dari syariat menjaga kehidupan.  “Insyaallah vaksin ini aman karena ini para pinisepuh yang divaksin usianya rata-rata 70 dan 80 tahun dan mereka sehat-sehat sajat.  Sehingga  tidak perlu ada kekhawatiran bagi siapa pun,” ujarnya.

Lebih lanjut Anwar menyatakan, vaksinasi ini merupakan bagian dari upaya untuk  menjaga kesehatan dan  keselamatan jiwa.  “Vaksin  ini halal. Ini sesuai yang dinyatakan lembaga Bahtsul Masail NU bahwa vaksin suci dan halal. Semoga Covid segera selesai, sehingga hidup kembali normal. Normalisasi kesehatan, ekonomi dan pendidikan,” ujarnya.ret,sir

baca juga :

PEM Akamigas Siap Buka Program Studi EBT

Redaksi Global News

Gizi Seimbang Kunci untuk Produktif dan Berprestasi

Redaksi Global News

Bangun ‘Singapore of Surabaya’, Ciputra Meninggal di Singapura

Redaksi Global News