Global-News.co.id
Tapal Kuda Utama

Hadiri Sertijab Walikota-Wakil Walikota Pasuruan, Gubernur Khofifah Harapkan Kota Pasuruan Bisa Jadi Hub Bromo Tengger Semeru

Gubernur Khofifah Indar Parawansa menghadiri Sertijab Walikota- Wakil Walikota Pasuruan di Gedung DPRD Kota Pasuruan, Senin (1/3/2021) malam.

PASURUAN (global-news.co.id) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghadiri serah terima jabatan (Sertijab) Walikota dan Wakil Walikota Pasuruan di Gedung DPRD Kota Pasuruan, Senin (1/3/2021) malam.

Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor : 131.35-368 Tahun 2021 tentang Pengesahan Pengangkatan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Hasil Pemilihan Kepala Daerah Serentak Tahun 2020 di Kabupaten dan Kota pada Provinsi Jawa Timur dilaksanakan Sertijab dari Plh Walikota Pasuruan Anom Suraho SH, MSi kepada Wali Kota Pasuruan terpilih H Saifullah Yusuf dan Wakil Walikota Pasuruan Adi Wibowo SSTP, MSi.

Prosesi diawali dengan menyanyi Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, penandatanganan Berita Acara Serah Terima Jabatan Walikota Pasuruan yang dilakukan Plh Anom Surahno, Walikota Pasuruan H. Saifullah Yusuf dan Gubernur Khofifah. Kemudian dilanjutkan dengan penyerahan Memori Jabatan dari Plh. Walikota Pasuruan kepada Walikota Pasuruan H. Saifullah Yusuf.

Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah mengatakan, Provinsi Jatim telah diberikan amanah Presiden Jokowi untuk melaksanakan Perpres No 80 Tahun 2019. Pada Perpres tersebut, Bromo-Tengger-Semeru (BTS) menjadi salah satu prioritas pembangunan di Jatim.

Dijelaskannya, BTS ini berada dalam empat kabupaten yaitu Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Malang. Berdasarkan letak geografis, Kota Pasuruan memiliki letak yang strategis dilewati daerah-daerah penyangga Kawasan BTS tersebut.

Karenanya, Mantan Mensos itu mengharapkan Kota Pasuruan sebagai Hubnya Kawasan BTS. Artinya Kota Pasuruan ini sebagai kota perlintasan yang bisa ikut mengembangkan BTS. “Meskipun investasi akan banyak di Kabupaten Pasuruan terkait Perpres No. 80 Tahun 2019, tapi Kota Pasuruan bisa jadi Hubnya BTS,” jelas Khofifah.

Lebih lanjut disampaikan Khofifah, guna mewujudkan hal tersebut, Kota Pasuruan bisa belajar dari Singapura. Dengan area wilayah yang  kecil, tetapi memiliki power,  efektivitas kinerja pemerintah dan seluruh private sector saling bersinergi.

Melihat pemaparan yang disampaikan Walikota Pasuruan terkait penjabaran program dan pemetaan wilayahnya dengan baik, Khofifah mengaku optimistis bahwa Kota Pasuruan bisa sebagai hubnya BTS.  “Dari peta-peta yang detil disampaikan Walikota Pasuruan, maka BTS hubnya bisa di Kota Pasuruan,” jelas gubernur perempuan pertama di Jatim ini.

Khofifah menambahkan, untuk memperkuat sebagai hubnya, Kota Pasuruan bisa menyiapkan wisata budaya. Itu akan menjadi kekuatan hubnya BTS.

Pada kesempatan yang sama, Khofifah juga menyampaikan, beberapa tantangan yang bisa dilakukan Kota Pasuruan. Di antaranya, pertama membuka lapangan pekerjaan seluas mungkin dan menurunkan angka kemiskinan. Sebagaimana diketahui, berdasarkan data Kota Pasuruan memiliki persentase penduduk miskin Kota Pasuruan Tahun 2020 sebesar 6,66% lebih rendah rata-rata Provinsi sebesar 11,46%, angka Gini Rasio sebesar 0,37 lebih tinggi rata-rata Provinsi 0,36 (masih pada ketimpangan sedang), tingkat pengangguran terbuka sebesar 6,33% di atas rata-rata provinsi sebesar 5,84%.

Untuk Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mencapai 75,26 di atas rata-rata Provinsi sebesar 71,71, atau berada pada kategori tinggi. Sementara Pertumbuhan Ekonomi tahun 2019 mencapai 5,56% di atas rata-rata Provinsi sebesar 5,52%.

Kedua, Kota Pasuruan harus menangani stunting. Terkait hal tersebut, Khofifah meminta ada intervensi bisa lebih detil hingga ke tingkat RT. Mengingat prevalensi stunting di Kota Pasutuan mencapai 23,12 persen.  “Antara AKI dan AKB dirangkai dengan stunting harus diatasi,” jelasnya.

Ketiga, Kota Pasuruan harus segera melakukan revisi RT-RW agar mengetahui batas daerah dan fungsinya dengan jelas.  “Kalau Kota Pasuruan belum merevisi RT RW bisa jadi batas daerah berubah fungsi. Fungsi dari masing-masing area dan daerah perlu diperhatikan,” tegasnya.

Sementara itu, Walikota Pasuruan H. Saifullah Yusuf menyatakan optimisme  guna menjawab semua tantangan yang ada di Kota Pasuruan dengan slogan “Pasuruan Kota Madinah”. Artinya bahwa Pasuruan Kota Maju Ekonominya, Indah Kotanya, Harmonis Warganya.

Untuk mewujudkannya, Gus Ipul panggilan akrabnya akan memulai dengan menjalankan 9 prioritas program kerja dalam 99 hari kerja kepemimpinannya. Sebagai contoh, percepatan penanganan Covid-19, peningkatan Kelas RS Purut dan Faskes lainnya, rintisan SMART City dan penyiapan Wifi Gratis Sarana Pembelajaran Daring, mengintegrasikan area Alun-alun, masjid, kawasan perdagangan dan jasa. mam, tri

 

baca juga :

Gempa Cianjur, Polresta Sidoarjo Kirimkan Bantuan untuk Korban

Redaksi Global News

AAI dan Kodim 0832 Surabaya Selatan Berbagi dengan Anak Yatim dan ABK

Redaksi Global News

Ketika Australia Lockdown Dicekam Varian Delta, Kuncinya Penegakan Hukum dan Disiplin Warga

gas